UIN Walisongo Masih Selenggarakan Pemilwa 2018 dengan Sistem Lama

Salah satu mahasiswa sedang mengikuti prosedur dalam pemilwa 2018 yang berada di Alun-Alun FEBI. Rabu, (19/12/2018).
Salah satu mahasiswa sedang mengikuti prosedur dalam pemilwa 2018 yang berada di Alun-Alun FEBI. Rabu, (19/12/2018).

lpminvest.com- Berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Nomor 4961 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Agama Islam, dalam melalukan pemilihan umum mahasiswa (Pemilwa) dilakukan dengan sistem musyawarah mahasiswa (Musma-red). Namun di Pemilwa 2018 ini, UIN Walisongo Semarang belum menerapkan sistem tersebut dan masih menggunakan sistem pemungutan suara. Kamis, (20/12/2018).

“Pembahasan hangat mengenai pemilu menggunakan metode musyawarah sudah sedikit ada tapi semua itu tergantung pihak kampus. Karena yang memegang penuh kebijakan hanya universitas. KPM (Komisi Pemilihan Mahasiswa-red) hanya sebagai fasilitas untuk mensukseskan pemilwa ini,” terang Ali, salah satu anggota KPM dari Fakultas Syariah dan Hukum.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Senat UIN Walisongo, M. Aminuddin. Ia menuturkan bahwa meskipun sudah ada teguran dari Dirjen Pendis, pihak birokrasi UIN Walisongo masih memperbolehkan KPM UIN Walisongo menyelenggarakan Pemilwa dengan sistem pemungutan suara langsung atau Pemilu raya.

“Saya beserta lembaga kemahasiswaan dan pihak birokrasi sudah penah berbincang-bincang terkait Musma, tanggapan pihak kampus yaitu memperbolehkan asalkan tidak ada kegaduhan. Karena semua PTKIN Se-Indonesia juga sama-sama sudah dianjurkan dan dikasih teguran dari Dirjen Pendis yang semula sistemnya pemilu/pemilu raya digantikan menjadi musma/keterwakilan. Yang artinya keinginan dari Dirjen Pendis untuk disamaratakan,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp.

Namun terkait himbauan Dirjen Pendis untuk mengubah sistem pemilwa menjadi Musma, Aminuddin mengatakan bahwa ia lebih setuju dengan pemilwa menggunakan sistem pemungutan suara langsung.

“Saya lebih setuju dengan sistem pemilu raya karena hak demokrasinya lebih ada, pendidikan politiknya ada, sifatnya lebih terbuka dan progresif untuk pembelajaran di organisasi yang ada di UIN Walisongo Semarang. Namun sepenuhnya menjadi kebijakan kampus,” tambahnya.

Meskipun belum menerapkan metode pemilihan yang baru, Pemilwa 2018 UIN Walisongo telah diselenggarakan pada Rabu, (19/12/2018) kemarin. (Ari­_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *