Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » NEWS » Dinilai Tidak Diakui Kampus, Ini Klarifikasi Lutfi Mahasiswa Pemilik IPK 3,94

Dinilai Tidak Diakui Kampus, Ini Klarifikasi Lutfi Mahasiswa Pemilik IPK 3,94

  • account_circle admin1
  • calendar_month Kam, 8 Mar 2018
  • visibility 55
  • comment 0 komentar
Lutfi Nur Fadillah, Mahasiswa jurusan Ilmu Falak, Fakultas Syariah dan Hukum yang mendapatkan IPK 3,94.

Lutfi Nur Fadillah, Mahasiswa jurusan Ilmu Falak, Fakultas Syariah dan Hukum mendapatkan IPK 3,94.

lpminvest.comLutfi Nur Fadillah adalah salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Falak  Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) angkatan 2014 yang mengikuti prosesi wisuda ke-72. Bertempat di auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Rabu, (7/03/2018).

Lutfi sapaan akrabnya, sempat mendadak  viral di sosial media dikarenakan prestasinya yang mendapat IPK 3,94,  namun dirasa tidak mendapat pengakuan di lingkungan UIN Walisongo. Padahal IPK yang didapatkan menyamai IPK predikat ‘Mahasiswa Terbaik’.

Kepada kru lpminvest.com, Lutfi memberi penjelasan bahwa tidak menjadi masalah ketika dirinya tidak diumumkan menjadi mahasiswa terbaik. Karena menurutnya, IPK yang didapatkannya bukanlah apa-apa, yang terpenting adalah proses pada saat perkuliahan.

“Sebelumnya, saya sendiri tidak tahu bahwa ternyata di Fakultas Syariah dan Hukum ini ada yang mendapatkan IPK sama. bahkan bisa dikatakan paling tinggi di lingkungan UIN Walisongo. Saya pribadi bersyukur bisa mendapatkan IPK yang cukup memuaskan. Selain itu juga target untuk bisa lulus di semester ini dapat tercapai,” tutur perempuan pemilik zodiak Libra tersebut.

Menurutnya, pengakuan mendapatkan IPK tinggi hanya berlaku pada saat seremonial wisuda, dan baginya hanya sekadar numpang lewat. Jadi tidak menjadi masalah kalau IPK nya tidak disebut. Saya yakin, pihak fakultas  juga tidak serta merta dalam mengambil keputusan.

“Kemarin, pada saat pelaksanaan wisuda fakultas, Dekan, Kajur dan Sekjur juga sempat mengungkapkan bahwa mereka  sulit untuk mengambil keputusan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, seperti perolehan IPK yang sama, satu fakultas, sama-sama perempuan, sama-sama semester tujuh, dan sama-sama mendapatkan nilai 4 pada saat sidang munaqosyah. Jadi, saya kira pasti pihak birokrasi lebih sulit dalam menentukan keputusan. Toh, yang namanya mahasiswa terbaik kan hanya satu,” jelas perempuan kelahiran Bojonegoro.

Mengenai permasalahan dirinya yang mendadak viral di media sosial, ia tidak melarang bagi siapapun yang memasang fotonya (baca : status), karena menurutnya hal itu adalah hak setiap orang dan juga merupakan wujud rasa peduli mereka.

“Saya tidak melarang bagi mereka yang post status tentang diri saya, tapi saya rasa hal itu sudah cukup. tidak perlu dilakukan lagi. Semuanya sudah selesai, dan saya pribadi-pun menerimanya. Prestasi akademik yang saya peroleh bukanlah apa-apa, bagi saya yang terpenting adalah akhlak. Untuk apa akademik bagus, jika tidak sebanding dengan perilaku,” tandas perempuan yang pernah tergabung dalam organisasi HMJ Ilmu Falak. (ulia_[i])

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kelas Menengah dan Ketimpangan Ekonomi 

    Kelas Menengah dan Ketimpangan Ekonomi 

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle admin1
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Muhamad Chatib Basri memulai opininya dengan mengamati gelombang protes yang melanda berbagai negara pada tahun 2019, dari Hong Kong hingga Lebanon. Meskipun pemicu spesifiknya beragam, ia menegaskan bahwa semua kejadian tersebut berakar pada masalah yang sama: ketimpangan ekonomi yang kian parah. Ia menyoroti penelitian Lakner dan Milanovic yang menunjukkan pola distribusi pendapatan dunia menyerupai “belalai […]

  • Kuliah Sambil Bisnis, Siapa Takut?

    Kuliah Sambil Bisnis, Siapa Takut?

    • calendar_month Sel, 10 Mar 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 37
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Ketatnya persaingan ekonomi global pada saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pengusaha, terlebih mahasiswa. Apalagi pada tahun 2015 ini akan diberlakukan adanya pasar bebas ASEAN. Berkat ketekunan dan kreatifnya, Muhammad Ridlwan salah seorang mahasiswa UIN Walisongo Semarang saat ini sedang menekuni usaha propertinya. Meskipun saat ini Ridwan sedang menjalankan usaha, dia tidak melupakan […]

  • Wisuda 2 Sesi UIN Walisongo 2023 Memicu kemacetan

    Wisuda 2 Sesi UIN Walisongo 2023 Memicu kemacetan

    • calendar_month Rab, 23 Agu 2023
    • account_circle admin1
    • visibility 27
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Wisuda Akbar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memicu kemacetan di daerah Ngaliyan, Semarang Barat. Pada Rabu, (23/8/2023) UIN Walisongo telah resmi meluluskan 1.807 wisudawan dan wisudawati yang mana acaranya dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.00 dan sesi kedua dimulai pukul 13.00 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo. Saat pergantian […]

  • Dekan FEBI: Jangan Jadi Mahasiswa Kupu-kupu!

    Dekan FEBI: Jangan Jadi Mahasiswa Kupu-kupu!

    • calendar_month Sel, 6 Okt 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Lpminvest.com-Lembaga pers mahasiswa (LPM) Invest Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang gelar acara sarasehan di belakang Kantor Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI), bersama Imam Yahya selaku dekan FEBI pada senin sore (21/09/15). Dengan datangnya Dekan FEBI tersebut, berhasil menarik simpatik dari setiap Mahasiswa Baru (Maba) 2015 UIN Walisongo untuk mengikuti acara tersebut sampai selasai. […]

  • Masdar Farid  Mas’udi; Indonesia Jadi Negara Super Power Islam

    Masdar Farid Mas’udi; Indonesia Jadi Negara Super Power Islam

    • calendar_month Sel, 23 Mei 2017
    • account_circle admin1
    • visibility 31
    • 0Komentar

    lpminvest.com­– Keluarga Alumni Walisongo (KALAM Walisongo) adakan Halaqoh Kebangsaan bertajuk “Meneguhkan Semangat Berbangsa dan Bernegara Kaum Santri” bertempat di Auditorium II Kampus III UIN Walisongo Semarang. Jumat, (12/5/2017). Perbedaan suku, agama, ras, dan budaya (SARA) masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan di Indonesia, terlebih ketika SARA diikutkan dalam kontestasi perpolitikan. “Melibatkan argumentasi SARA dalam perpolitikan […]

  • Pemantapan Progam MBKM, DEMA FEBI Gelar Seminar Hardiknas Creativefest

    Pemantapan Progam MBKM, DEMA FEBI Gelar Seminar Hardiknas Creativefest

    • calendar_month Jum, 12 Mei 2023
    • account_circle admin1
    • visibility 27
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan seminar Hardiknas Creativefest di ruang teater lantai 3 Syeikh Nawawi Al bantani (12/5/2023). Seminar ini mengusung tema “Sinergi Pendidikan Era Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)”. Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini untuk memperingati hari pendidikan nasional. Sebelumnya, […]

expand_less