Oleh : Miftakhu Rozaq
Di sebuah desa kecil, tinggal seorang pemuda bernama Arif. Ia dikenal sebagai sosok yang rajin dan penuh semangat meski hidup dalam keterbatasan. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani, sedangkan ibunya hanya menjual gorengan di pinggir jalan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Arif punya satu mimpi besar: menjadi seorang pengusaha sukses dan membantu keluarganya keluar dari kemiskinan.
Setiap hari, sepulang sekolah, Arif membantu ibunya menjajakan gorengan. Di saat teman-temannya bermain, ia justru sibuk menggoreng pisang dan tahu, lalu berjalan keliling kampung untuk menjual dagangannya. “Gorengan… gorengan hangat!” seru Arif sambil tersenyum kepada setiap orang yang ditemuinya. Rasa lelah dan panasnya matahari tidak ia pedulikan. Baginya, ini adalah langkah kecil yang harus ditempuh demi mimpi besarnya. Namun, kehidupan tak selalu berpihak pada Arif. Suatu hari, ibunya jatuh sakit. Penghasilan dari gorengan pun berhenti. Ayahnya hanya bisa bekerja setengah hari karena usianya yang semakin tua. Arif merasa gelisah. “Bagaimana caraku membantu mereka?” gumamnya sendirian di malam yang sunyi.
Keesokan harinya, Arif memutuskan untuk menjual jajanan di sekolahnya. Dengan sisa uang tabungan, ia membeli bahan-bahan sederhana: pisang, tepung, dan minyak. Ia bangun lebih pagi, membantu ayahnya menggoreng, lalu membawa jualannya ke sekolah. Meski awalnya teman-teman mengejeknya, Arif hanya tersenyum dan tetap menjajakan dagangannya.“Kalau mau sukses, harus mulai dari yang kecil, kan?” katanya sambil tertawa kecil kepada teman yang mengejeknya.
Hari demi hari berlalu. Lambat laun, teman-teman mulai membeli jajanan Arif karena tahu rasanya enak. Bahkan gurunya pun ikut mendukung dengan membeli gorengan buatannya. Dengan keuntungan kecil yang dikumpulkan setiap hari, Arif membantu biaya pengobatan ibunya dan menabung untuk masa depan.
Beberapa tahun kemudian, berkat semangat pantang menyerah, Arif berhasil mendapat beasiswa kuliah di bidang ekonomi. Kisah perjuangannya menyebar luas, bahkan ia mulai dikenal sebagai motivator muda di kampungnya. Saat wisuda, ia berdiri di podium dengan penuh haru. “Semua ini berawal dari mimpi kecil dan langkah-langkah sederhana. Jangan pernah berhenti berjuang!” ujarnya di hadapan banyak orang.Kini, Arif tumbuh menjadi seorang pengusaha sukses yang membangun usaha makanan ringan skala nasional. Di setiap kemasan produknya, ia selalu menyematkan tulisan: “Mimpi besar dimulai dari langkah kecil dan kerja keras.”
Desa kecil yang dulu menjadi saksi perjuangannya kini berubah. Ia membuka lapangan pekerjaan untuk para tetangga, membantu keluarga yang kesulitan, dan membangun sekolah gratis untuk anak-anak yang ingin menggapai mimpi seperti dirinya.
Bagi Arif, kesuksesan bukan hanya tentang dirinya, melainkan tentang mengubah hidup banyak orang. Dan semua itu berawal dari keberaniannya untuk melangkah meski dalam keterbatasan.
[Pengurus Invest Website Periode 24/25]