Shihabudin; Pemuda Objek dan Penyelesai Masalah

Shihabuddin, anggota Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang menyampaikan materi mengenai “Mengoptimalkan peran pemuda dalam meyelesaikan permasalahan di Jawa tengah. Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Jumat, (24/03/207). Doc. Amimah Ulul.
Shihabuddin, anggota Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang menyampaikan materi. Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Jumat, (24/03/207). Doc. Amimah Ulul.

lpminvest.com– Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo Semarang mengadakan Seminar Kepemudaan dengan tema “Mengoptimalkan Peran Pemuda dalam Merealisasikan Nilai-Nilai Nasionalis yang Berlandaskan Ahlus Sunnah Wal Jamaah”. Seminar diadakan di Auditoriun II Kampus 3 UIN Walisongo. Jumat, (24/3/2017).

Seminar yang merupakan bagian dari serangkaian Forum Silaturahmi Mahasiswa (FORSIMA) PAI se-Jawa Tengah ini dibuka oleh Suparman, selaku Wakil Rektor III.

Dalam kesempatan tersebut, Shihabuddin, petugas dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang menyampaikan materi mengenai “Mengoptimalkan peran pemuda dalam meyelesaikan permasalahan di Jawa tengah”

“Permasalahan di wilayah Jawa Tengah masih banyak yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Daerah, diantaranya terkait kemiskinan dan pengangguran”. tutur Shihabuddin saat menyampaikan materi.

Pemuda di wilayah Jawa Tengah berjumlah 7,8 juta. Data ini tentu sangat potensial utuk membangun Jawa Tengah, karena mengingat pemuda adalah aset yang sangat berharga bagi pembangunan suatu negara. Namun yang mencengangkan, 2,8 juta dari 7,8 juta pemuda tergolong pemuda miskin bahkan 1,5 juta dari 2,8 juta pemuda miskin adalah pengangguran.

Menyikapi permasalahan tersebut, Dinas Pemuda dan Olah Raga Jawa Tengah memfokuskan penyelesaiannya dengan tiga program, yaitu penyadaran, pemberdayaan ekonomi dan pengembangan kewirausahaan.

“Dengan adanya tiga program tersebut, harapannya adalah yang belum bekerja dapat semangat untuk mau bekerja. Kita sadarkan dan kita dorong agar bekerja sehingga bisa dapat penghasilan. Sedangkan yang sudah bekerja tapi masih miskin bisa kita tingkatkan pendapatannya, sehingga bisa lebih sejahtera,” jelasnya di hadapan peserta seminar.

Hal selaras juga disampaikan oleh Erfan Soebahar selaku Ketua MUI Kota Semarang. “Sudah seharusnya rakyat Indonesia kaya dan bahagia. Bahagia dunia dan akhirat”. tutur pria berpeci itu.

Shihabuddin menambahkan, jika melihat data pemuda di atas, pemuda menjadi objek masalah, namun di luar itu, ditangan pemuda pula permasalahan itu dapat diselesaikan. Ia mengajak para pemuda (peserta seminar) untuk bisa ikut bergerak dalam menyelesaikan permasalahan di Jawa Tengah sekalipun hanya dimulai dari menyelesaikan satu masalah yang ada di sekitarnya, misalnya melalui sosialisasi atau berwirausaha.

“Intinya adalah mendorong optimalisasi peran pemuda,” tandasnya. (Amimah_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *