lpminvest.com– Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (Orsenik) merupakan ajang kompetisi terbesar bagi Mahasiswa Baru (Maba-red) UIN Walisongo Semarang. Salah satu cabang ilmiah yang diperlombakan adalah Plan Bisnis, dimana setiap Fakultas wajib mengirim satu tim yang terdiri dari tiga orang untuk membuat rencana bisnis dan mempresentasikan produknya di depan para juri.
Salah satu produk menarik tercetus oleh Maba Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Mereka membuat kue dengan bahan baku tempe dan ubi madu. Uniknya lagi, mereka mengolah kue tersebut dengan berbagai varian rasa antara lain kue rasa ikan lele, kue rasa udang kombinasi kayu manis, dan kue rasa nangka kombinasi coklat.
“Kami ingin menyajikan kue yang berbeda dari biasanya, yaitu kue berbahan baku ubi madu dan tempe untuk menggantikan terigu. Kami juga ingin memberikan cita rasa yang beda dan kaya kandungan gizi. Jadi kami sajikan kue rasa lele, udang, dan nangka sebagai cita rasa khas produk kami,” papar Janah, salah satu delegasi FEBI dalam cabang lomba Plan Bisnis. Jumat, (21/9/2018).
Tidak hanya produknya yang menarik, nama produk yang mereka pakai juga unik. Nela, Janah, dan Malik sebagai satu tim delegasi FEBI mengungkapkan bahwa mereka memakai istilah kekinian untuk nama produk mereka agar mudah diingat.
“Nama produk kami adalah Hampoy Cake, asal kata dari Asoy. Ya ambil kata yang sering diucapkan anak jaman sekarang aja biar mudah diingat,” ungkap Malik saat ditemu usai presentasi di Audit 1 Lantai 1 Kampus I UIN Walisongo Semarang.
Namun begitu, ekspektasi meraih juara pertama belum terwujud. Mereka harus mengantongi juara tiga dengan perolehan nilai 85 sebagai hadiah kerja keras mereka membuat produk Hampoy Cake ini.
“Alhamdulilah cukup bangga karena bisa mendapatkan jalan sewaktu kita masih baru di UIN Walisongo ini, tapi sedih juga belum bisa capai target yang dinginkan,” tutur Nela kepada Kru lpminvest.com.
Senada dengan Nela, Zulvia Rahmawati salah satu penanggung jawab tim Plan Bisnis FEBI pun mensyukuri hasil yang mereka peroleh saat ini. Menurutnya kemenangan bukan hanya diukur dengan angka, namun bagaimana menjadi lebih baik dan lebih berani dari hari ini adalah kemenangan yang sesungguhnya. (Candra_[i])