Perkuat Nilai Moderasi Beragama, KKN Reg-82 Posko 2 UIN Walisongo Semarang Berkolaborasi Dalam Pagelaran Wayang Kulit Warga Dusun Pencar Desa Kaliputih

lpminvest.com – Dusun Pencar, Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dalam rangka merti dusun pada Jumat (10/5/2024). Kegiatan ini diselenggarakan di RT 04 RW 04 tepatnya di depan PAUD KB Tunas Bangsa. Tim KKN Reg-82 Posko 2 UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan sesepuh, lembaga desa, pemuda dan warga Dusun Pencar berpartisipasi bahu membahu mensukseskan jalannya acara pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang kulit ini dibagi dalam 2 sesi lakon, yaitu sesi siang dengan lakon “Sri Mulih” dan sesi malam dengan lakon “Wahyu Kamulyan”.

Merti dusun atau Bersih Desa merupakan tradisi turun-temurun masyarakat dusun pencar yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali pada musim legeno tanggal 1 atau 2 bulan Apit (Bulan Dzulqo’dah dalam Hitungan Jawa). “Merti dusun ini adalah bentuk rasa syukur warga Dusun Pencar kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Kita sebagai generasi muda tinggal meneruskan, jangan sampai punah karena ini merupakan kebudayaan yang saat ini keberadaannya sudah semakin langka,” ujar Abdul Hanif (BPD Dusun Pencar).

Kegiatan merti dusun ini dimulai dengan kerja bakti pada pagi hari dan pembacaan manaqib pada malam hari, Kamis (09/05/2024). Dilanjutkan keesokan harinya pada Jumat (10/05/2024) dengan puncak acara pagelaran wayang kulit. Lakon yang dibawakan oleh Dalang Ilham dari Kaliputih adalah lakon “Sri Mulih” yang dimana lakon ini disesuaikan dengan kondisi mata pencaharian masyarakat dusun yang mayoritas adalah Petani. Dan pada puncaknya di malam hari, Dalang Ki Tri Agus Setiawan dari Ngarianak membawakan lakon “Wahyu Kamulyan” yaitu kisah pencarian wahyu yang dipakai untuk bekal hidup agar menjadi hamba yang mulia di sisi Allah swt. Lakon “Wahyu Kamulyan” juga dimeriahkan oleh dagelan Gareng Kampret yang mengundang gelak tawa dan menambah antusiasme masyarakat selama pertunjukan.

Tim KKN Reg-82 Posko 2 juga turut andil dalam sesi acara. Alfiyati Nur Hidayah ditunjuk sebagai Pembawa Acara (MC) dalam acara puncak pagelaran wayang kulit pada malam hari. Mohammad Galby sebagai Kordes Posko 2 juga mendapat kehormatan untuk mendampingi ketua panitia dalam penyerahan wayang kepada Dalang Ki Tri Agus Setiawan Gondo Saputro secara simbolis. Tidak hanya itu, perwakilan tim KKN juga turut menyumbang tembang bersama para sinden dengan membawakan tembang berjudul “Jambu Alas” yang dimana diwakili oleh Kayan Nurmohamad dan Ayu Fajar Lestari.

Pagelaran wayang kulit bukan hanya sekedar pelestarian budaya jawa, namun juga media dakwah yang menyampaikan nilai-nilai keislaman. Wayang kulit erat kaitannya dengan moderasi beragama, yang merupakan metode dakwah yang diwariskan Walisongo dalam menyebarkan syariat Islam kepada rakyat pribumi yang mayoritas beragama hindu budha dan animisme. Penyampaian syariat dan nilai-nilai Islam tidak dengan pemaksaan namun dengan metode akulturasi budaya sehingga masyarakat pribumi menerima dengan senang hati atas agama Islam di tanah Jawa. “Islam adalah agama yang rahmatan lil-alamin sehingga nilai-nilai moderasi beragama harus terus ditanamkan agar senantiasa guyub rukun dalam perbedaan,” ungkap Kordes Posko 2. Fina&Talita&Fathur_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *