Bazar; Wujud Karya di Harlah FDK

Nampaknya salah satu mahasiswi sedang melayani pelanggan. senin,(9/4/2018).Doc. Lpm Invest
Nampaknya salah satu mahasiswi sedang melayani pelanggan. senin,(9/4/2018).Doc. Lpm Invest
Nampaknya salah satu mahasiswi sedang melayani pelanggan. senin,(9/4/2018).Doc. Lpm Invest

lpminvest.com –  Guna menunjukkan karya mahasiswa, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FDK menggelar bazar dalam acara semarak hari lahir (harlah) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) ke 48, bertajuk “Bersatu Membangun Indonesia dengan Karya”. Senin, (9/4/2018).

Sesuai dengan tema tersebut, panitia pelaksana acara, Ainis menuturkan bahwa serangkaian acara dalam semarak harlah FDK bertujuan untuk memperlihatkan bahwa mahasiswa memiliki bakat dan mampu memiliki karya.

Dalam bazar yang baru pertama kali diadakan tersebut, terdapat 10 stand yang menjajakan berbagai produk, diantaranya tas, sepatu, jajanan, jilbab dan kaligrafi.

Siti Rondyatun, salah satu mahasiswi yang turut berjualan di bazar menanggapi positif acara tersebut. Ia menilai, dengan adanya bazar dapat menjadi wadah belajar berwirausaha bagi mahasiswa. Selain itu ia merasa dengan adanya acara semarak harlah FDK membuat rasa kekeluargaan antarjurusan di lingkup FDK bisa semakin erat terjalin.

“Bazar ini membantu aku dalam penggalangan dana untuk kegiatan sosial. Pembimbing kami menyuruh kami untuk kreatif dalam membantu masyarakat. Salah satuya ini, aku berjualan cilok. Membantu banget acara ini. Temen-temen lain yang mau mulai usaha atau udah punya usaha pun bisa promo lewat bazar ini,” terang mahasiswi semester enam itu.

Senada dengan Rondyatun, Kurnia, mahasiswi asal Kudus menilai bahwa bazar tersebut baik bagi mahasiswa yang memiliki usaha atau yang baru memiliki usaha. Namun ia menyesalkan kurang maksimalnya persiapan panitia dalam menyiapkan lapak bagi stand bazar.

“Persiapannya kurang baik. Tempatnya kurang memadai banget. Aku ngiranya lapak jualannya luas. Sebenarnya dari undangan panitia bazar dimulai pukul 10.00 WIB, tapi pukul segitu tempat baru ditata. Jadi mulainya habis dzuhur,” tuturnya saat diwawancarai kru lpminvest.com.

Saat dikonfirmasi terkait fasilitas lapak, Ainis menjelaskan bahwa sebenarnya dari pihak panitia telah berusaha untuk menyediakan lapak yang memadai.

“Memang awalnya kita menyewa meja yang besar. Tapi ternyata yang besar hanya empat buah. Jadinya pakai meja yang lebih kecil. Sebenernya, awalnya panitia mau menempatkan stand memanjang  di deket lapangan volly. Tapi ndak boleh, soalnya dipake jalan motor,” pungkasnya. (Amimah-[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *