Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Menangkal Informasi Hoax dan Hate Speech di Tahun Politik

Menangkal Informasi Hoax dan Hate Speech di Tahun Politik

  • account_circle admin1
  • calendar_month Sen, 5 Feb 2018
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

nasional.inilah.com

Oleh: Ahmad Gozali

Tahun 2018 menjadi panggung politik bagi partai politik (parpol). Pasalnya, Indonesia bakal menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di berbagai daerah, di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Lampung, Bali, Maluku, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya. Tidak cukup di situ, panggung politik masih berlanjut pada 2019 dengan adanya pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden. Maka dari itulah, pilkada 2018 menjadi salah satu penentu kesuksesan parpol dalam pemilu legislatif dan presiden tahun depan.

Pentingnya pilkada tahun ini menjadikan para pasangan calon (paslon) berusaha dengan getol agar dapat melenggangkan sayap di kursi tertinggi pemimpin daerah. Mengingat strategisnya pilkada 2018 untuk memenangkan pemilu 2019, sehingga rawan sekali akan terjadinya gesekan-gesekan yang berisukan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) maupun berita burung, terutama di ranah media sosial. Penyebaran informasi hoax dan hate speech  yang bermuatan SARA pada beberapa pemilu digunakan sebagai alat untuk memenangkan kompetisi politik. Tujuan penyebaran hoax dan hate speech tak lain untuk men-downgrade (menjatuhkan) sosok paslon dan partai pengusung serta partai pendukungnya.

Tentunya masih segar dalam ingatan, bagaiamana isu-isu SARA maupun informasi hoax merajarela pada pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Oknum-oknum tak bertanggung jawab menggunakan informasi hoax dan hate speech untuk memobilisasi massa agar menambah kantong suara dalam kontestasi politik pada salah satu paslon.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), untuk pengaduan konten negatif terkait SARA dan ujaran kebencian menduduki urutan ketiga setelah pornografi dan radikalisme. Sebagai informasi, sepanjang 2016 hingga 2017 terdapat 3.252 konten negatif di Twitter yang dilaporkan ke Kemkominfo. Sedangkan pada Google dan YouTube terdapat 1.204 konten negatif.

Pertengahan 2017 lalu, Satuan Tugas Patroli Direktorat Siber Bareskrim Polri baru saja menangkap tiga orang yang tergabung dalam sindikat penyebar ujaran kebencian bernama Saracen. Kelompok ini memanfaatkan kemajuan teknologi media sosial untuk menyebarkan hate speech maupun informasi hoax yang bermuatan SARA. Keberadaan kelompok seperti itu bisa saja masih banyak yang berkeliaran dan menciptakan polemik di tengah-tengah masyarakat. Untuk itulah perlu adanya keseriusan dari pihak yang berwenang untuk menangani persoalan tersebut. Mengingat keberadaan kelompok-kelompok seperti Saracen tidak bisa dinafikan sebagai kelompok yang dapat memecah belah kerukunan, sesrawungan dan keharmonisan umat dan bangsa Indonesia. Baik karena alasan ekonomi ataupun pesanan bermuatan politik, penyebaran informasi hoax maupun hate speech harus dientaskan.

Terkait hal ini seharusnya para pemangku kebijakan dan petugas penegak hukum selalu intens memberikan pengawasan dan menindak secara tegas para pelaku yang telah membuat gaduh di kalangan masyarakat. Tentunya juga diharapkan menyiapkan strategi untuk menangkal maupun mengatasi permasalahan munculnya fenomena berita hoax dan ujaran kebencian di jejaring media sosial. Terutama menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 mendatang yang sangat rentan dimuati kecurangan-kecuarangan dan kampanye kotor.

Selain itu, masyarakat harus lebih selektif dalam memilih berita yang tidak mengandung unsur hate speech dan belum tentu kebenarannya. Serta perlu meningkatkan literasi media agar masyarakat lebih cermat dalam menggunakan kecanggihan teknologi di era digital ini.

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gadis Asal Magelang, Farras Khirzi Khanifah Berhasil Meraih IPK Tertinggi

    Gadis Asal Magelang, Farras Khirzi Khanifah Berhasil Meraih IPK Tertinggi

    • calendar_month Sel, 24 Mei 2022
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Pelaksanaan wisuda UIN Walisongo Semarang digelar secara luring pada Selasa (24/5/2022). Salah satu momen yang ditunggu-tunggu ialah ketika pembacaan nama wisudawan-wisudawati terbaik. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menjadi salah satu acuan merah predikat tersebut. Farras Khirzi Khanifah mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menjadi wisudawati peraih IPK tertinggi dengan nilai 3,97 (predikat […]

  • LPM Invest Terima Kunjungan dari LPM Niche Undip

    LPM Invest Terima Kunjungan dari LPM Niche Undip

    • calendar_month Sab, 25 Mei 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 46
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Sebanyak 22 mahasiswa yang tergabung dalam LPM Niche Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang berkunjung ke Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Invest Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang. Hasna Aulia, Pimpinan Umum (PU) LPM Invest menyambut baik visitasi dari LPM Niche Undip. Sebagai LPM yang baru berdiri lima […]

  • Via Harus Kembali Ke Pondok Untuk Ganti Baju

    Via Harus Kembali Ke Pondok Untuk Ganti Baju

    • calendar_month Rab, 12 Okt 2016
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com-Adanya aturan jam kuliah malam memang penuh risiko. Utamanya bagi kaum perempuan, supaya sampai di kelas banyak rintangan yang harus dilalui. Terutama saat cuaca tidak bersahabat. Rabu, (05/10/16) malam, hujan mengguyur wilayah Ngaliyan, umumnya di Kota Semarang. Jalanan Kampus Tiga UIN Walisongo Semarang tampak dipenuhi genangan air dan sedikit berlumpur. Kondisi ini membuat mahasiswa ekstra […]

  • Gerbang Kantor Dijebol, Ganjar Akhirnya Temui Massa

    Gerbang Kantor Dijebol, Ganjar Akhirnya Temui Massa

    • calendar_month Sel, 24 Sep 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 59
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Semarang Raya menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Jawa Tengah, terkait revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) serta berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat. Selasa, (24/09/2019). Dalam aksi tersebut massa menuntut tujuh tuntutan, mengenai RKUHP, Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketatanegaraan,  […]

  • DEMA FEBI 2018 Resmi Dilantik, Ini Komitmen Kepengurusannya

    DEMA FEBI 2018 Resmi Dilantik, Ini Komitmen Kepengurusannya

    • calendar_month Rab, 28 Feb 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Lembaga kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) resmi dilantik dengan pembacaan ikrar yang dipimpin oleh Wakil Dekan III, Khairul Anwar. Pelantikan berlangsung di Auditorium II kampus III UIN Walisongo Semarang. Selasa, (27/2/2018). Pelantikan lembaga kemahasiswaan tersebut meliputi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-F), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Islam, Akuntansi Syariah, Perbankan Syariah (D3/S1) serta […]

  • Pecahkan Rekor Konferensi Virtual Internasional Lintas Negara Terbanyak, UIN Walisongo Raih Penghargaan MURI

    Pecahkan Rekor Konferensi Virtual Internasional Lintas Negara Terbanyak, UIN Walisongo Raih Penghargaan MURI

    • calendar_month Jum, 25 Sep 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 58
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo sebagai “Pemrakarsa dan Penyelenggara Konferensi Secara Virtual Lintas Negara Terbanyak” dalam acara Virtual International Conference 2020 Education in The Era of Post Covid-19 Pandemi dengan invited speaker dari 21 negara. “Selama tiga […]

expand_less