Saekhu Sebut KTI sebagai Jantung Perguruan Tinggi

mbuh

lpminvest.com– Di ruang H4 dan H5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) telah berlangsung acara Workshop Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa. Acara ini dihadiri oleh 45 mahasiswa (FEBI) yang telah berhasil melalui tahap seleksi. Sabtu (19/10/2019).

Ketua panitia acara, Muhaimin mengungkapkan tujuan workshop ini yakni meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI).

“Workshop ini untuk membekali dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan target untuk mewujudkan mahasiswa supaya memiliki motivasi untuk menulis,” terang Muhaimin, Kasubag Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FEBI tersebut.

Menurut Wakil Dekan 3 FEBI, Saekhu, KTI adalah jantungnya perguruan tinggi yang mampu memberikan kontribusi terhadap kondisi sosial masyarakat.

“KTI adalah jantungnya perguruan tinggi, beribu-ribu mahasiswa yang demo-demo akan dikalahkan oleh satu mahasiswa yang mampu menulis karya ilmiah dengan menyediakan data secara faktual dan kritis,” ungkapnya dalam sambutan.

Saekhu juga menegaskan, menulis karya ilmiah adalah langkah awal menjadi seorang mahasiswa.

“Langkah awal kalian setelah acara ini adalah menulis karya ilmiah, karena kalau tidak menulis Anda tidak akan lulus menjadi mahasiswa UIN Walisongo,”ujarnya.

Selain itu, untuk menyongsong UIN Walisongo Go ASEAN maka dalam workshop kali ini juga sebagian ada yang menggunakan materi bahasa Inggris.

“Rencana UIN Go ASEAN menjadi tantangan tersendiri, untuk itu peserta workshop kali ini akan mendapatkan salah satu materi yang menggunakan bahasa Inggris,” tambahnya.

Beberapa materi yang disampaikan dalam workshop antara lain Perumusan Topik Penelitian/Karya Ilmiah, Pengenalan Teknik Pengutipan Sistem Mendeley, hingga Sistematika dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah baik kualitatif maupun kuantitatif.

Muhaimin menyatakan bahwa peserta akan mendapatkan semua materi dan fasilitas sesuai dengan yang telah dijadwalkan.

“Meskipun acara ini dikemas hanya sehari, tapi tanpa mengurangi hak mahasiswa, panitia tetap memfasilitasi peserta agar mendapatkan materi secara penuh,” tambah Muhaimin.  Ari_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *