PUISI  

Perlahan Kurayakan

Oleh: Nazalatun Najwa

Tentang gelisah

Selalu berkecamuk di pikiran

Apa benar kisah kita telah usai?

Atau istirahat kedua kalinya lalu kembali memulai?

Apa benar kita menjadi asing?

Atau hanya kembali menunggu semesta yang menyunting?

Naasnya, yang kau sampaikan ternyata sebuah ultimatum terakhir

Menuntut jawaban atas pertanyaan bodoh itu

Sayang… masikan kau ingat

Insiden yang kita ciptakan karena keegoisan kita masing-masing?

Serta kalimat sumbang bernada tinggi

Yang menyatakan bahwa bersamaku selama ini adalah kesia-siaan

Ingatkah sayang?

Rasanya diri ini kembali tersengguk-sengguk jika mengingatnya

Tapi tenang sayang…

Kini aku sudah berada di titik menerima

Menerima atas kepergianmu

Menerima bahwa kisah asmara yang tidak pernah dimulai itu telah berakhir

Aku harap kini kau dapat menemukan sosok penggantiku

Seseorang yang dapat memberikan hal baru di hidupmu

Sayangku selamat merintis kisah asmara baru mu

Doakan aku bisa menjalani hidup dengan selamat

Karena aku,

Masih terengap-engap tenggelam dalam kisah KITA, BERDUA

[Pengurus Invest Media Periode 24/25]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *