Oleh: Nazalatun Najwa
Tentang gelisah
Selalu berkecamuk di pikiran
Apa benar kisah kita telah usai?
Atau istirahat kedua kalinya lalu kembali memulai?
Apa benar kita menjadi asing?
Atau hanya kembali menunggu semesta yang menyunting?
Naasnya, yang kau sampaikan ternyata sebuah ultimatum terakhir
Menuntut jawaban atas pertanyaan bodoh itu
Sayang… masikan kau ingat
Insiden yang kita ciptakan karena keegoisan kita masing-masing?
Serta kalimat sumbang bernada tinggi
Yang menyatakan bahwa bersamaku selama ini adalah kesia-siaan
Ingatkah sayang?
Rasanya diri ini kembali tersengguk-sengguk jika mengingatnya
Tapi tenang sayang…
Kini aku sudah berada di titik menerima
Menerima atas kepergianmu
Menerima bahwa kisah asmara yang tidak pernah dimulai itu telah berakhir
Aku harap kini kau dapat menemukan sosok penggantiku
Seseorang yang dapat memberikan hal baru di hidupmu
Sayangku selamat merintis kisah asmara baru mu
Doakan aku bisa menjalani hidup dengan selamat
Karena aku,
Masih terengap-engap tenggelam dalam kisah KITA, BERDUA
[Pengurus Invest Media Periode 24/25]