lpminvest.com- Kegiatan penjemputan wisuda menjadi salah satu tradisi beberapa organisasi yang ada di UIN Walisongo Semarang. Setiap organisasi mempunyai prosesi tersendiri yang menjadi ciri khas organisasi tersebut. Salah satunya tradisi yang dilakukan UKK Pramuka yang mengadakan prosesi adat sebagai bentuk apresiasi kepada wisudawan yang sudah menyelesaikan studinya.
Rabu, (08/11/2023). Unit Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka mengadakan prosesi adat sebagaimana yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Prosesi adat ini berlangsung di halaman Sanggar Pramuka Walisongo. Diawali dengan penyambutan wisudawan oleh Pataka (pasukan pembawa tongkat) yang terdiri dari 5 anggota Birawa, lalu penyampaian kesan pesan dari perwakilan wisudawan dan dilanjutkan dengan prosesi khusus yaitu push up sebanyak lima kali sebagai bentuk i’tikad wisudawan untuk ikhlas meninggalkan Pramuka Walisongo. Selain untuk melestarikan adat dari Pramuka Walisongo sendiri, kegiatan ini menunjukkan bahwa UKK Pramuka juga mempunyai ciri khas yang mana tradisi ini menjadikan pembeda UKK Pramuka dengan UKM atau UKK lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh Pemangku Adat Pramuka Walisongo.
“Adat ini sudah ada sejak Pramuka Walisongo terbentuk, maka sudah menjadi tugas kami untuk melestarikannya, prosesi adat ini juga menjadi ciri khas bahwa ini lah Pramuka Walisongo,” tutur Ghozali selaku Pemangku Adat Pramuka Walisongo.
Setelah prosesi adat berlangsung, anggota Pramuka Walisongo menyalami wisudawan sebagai ungkapan selamat kepada mereka. Wisudawan meneteskan air mata ketika memberikan kesan pesan selama menjadi anggota Pramuka Walisongo dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang, ia mengaku sangat senang dan terharu dengan prosesi adat ini. Seperti yang disampaikan oleh salah satu wisudawati.
“Nggak nyangka, dulu saya jadi petugas Pataka yang menyambut wisudawan, sekarang malah saya yang disambut oleh Pataka,” ungkap Shella sebagai wisudawati dari anggota Pramuka Walisongo.
Shella juga berharap semoga Pramuka Walisongo semakin berjaya, dan anggotanya semakin semangat untuk berkegiatan serta menjalani perkuliahan. Sebagai domisioner, Shella menjelaskan akan tetap berada di Pramuka Walisongo walaupun sudah menyelesaikan pendidikan sarjananya. “Sedih juga karena sudah lulus, tapi nggak akan kemana-mana, tetap disini menjadi anggota Pramuka Walisongo sampai purna tugas,” paparnya.
Dalam Pramuka sendiri, kriteria keanggotaan tidak berdasarkan jenjang pendidikan tetapi berdasarkan usia. Seperti untuk golongan Pandega batas usia adalah antara 20-25 tahun. Maka walaupun sudah menyelesaikan pendidikan di UIN Walisongo Semarang, mereka masih bisa bergabung sebagai anggota Pramuka Walisongo. Dan setelah berusia 25 tahun atau sebelum usia tersebut sudah menikah, maka anggota dinyatakan telah purna tugas. Irfan&Diyah&Azizah_[i]