lpminvest.com – Kamis (09/03/2023) Dema UIN Walisongo Semarang mengadakan Refleksi Aksi Damai sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah mengenai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) Cipta Kerja yang akan disahkan pada tanggal 14 Maret mendatang. Adapun tuntutan dari refleksi aksi ini yaitu:
- Tidak mengesahkan PERPPU Cipta Kerja sebagai Undang – Undang
- Menolak keras di terbitkannya PERPPU Cipta Kerja
- Menuntut kepada Pengadilan Negeri Banyuwangi dan kepolisian
Aksi refleksi berlangsung sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dan berlangsung secara kondusif. Diisi dengan orasi dari teman-teman DEMA 8 Fakultas. Tujuan utama dari aksi ini yaitu untuk memberikan informasi serta menyadarkan kepada seluruh elemen kampus UIN Walisongo Semarang bahwasanya ada problematika yang sedang terjadi pada PERPPU Cipta Kerja.
Aksi Refleksi ini mendapat respon positif dari teman-teman mahasiswa UIN Walisongo Semarang dengan di buktikan kedatangan masa aksi dari 8 Fakultas di UIN Walisongo Semarang. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme dari mahasiswa sangat besar dan ini menjadi salah satu refleksi dengan masa aksi terbanyak dalam beberapa waktu terakhir.
“Saya mengapresiasi penuh kepada teman teman mahasiswa yang sudah datang pada refleksi aksi kali ini, Harapan saya dengan adanya refleksi aksi mahasiswa bisa fokus serta terpantik untuk memahami problematika PERPPU Cipta Kerja,” ucap Fuad Dhiyaulhaq selaku Koorlap aksi.
Aksi yang di inisiasi aliansi mahasiswa UIN Walisongo ini sangat menarik dan ini harus selalu digencarkan, karena refleksi pada hari ini adalah salah satu bentuk penolakan mahasiswa UIN Walisongo sebagai lembaga akademisi. Juga salah satu bentuk pengawalan terhadap PERPU Cipta Kerja yang harus melakukan berbagai gerakan,kajian, maupun aksi yang harus selalu berkesinambungan
Faris Balya selaku Presiden Mahasiswa UIN Walisongo mengungkapkan refleksi aksi ini berjalan lancar dan sangat kondusif karena memang tujuan dari refleksi ini hanya untuk menyadarkan mahasiswa agar lebih peka terhadap hal-hal yang menjadi urgensi di Indonesia.
“Lanjutan dari refleksi aksi ini kita akan selalu mengakaji berbagai kajian dari segala sisi isi dari PERPPU Cipta Kerja ini, kemudian kita siap bergabung dengan aliansi mahasiswa Semarang untuk melakukan aksi yang lebih besar,” ungkapnya. Lisda & Vina