Patah
Oleh: Tegar Arya Affandi
Langit murung menabur air hujan
Mengalun lirih di malam yang pekat
Mengundang keterpakuan diri
Pada lisan yang membisu dan hati yang mendadak rindu.
Tak disangka, kau datang bagai impian
Menghidupkan kembali api yang pernah padam
Malam ini, kelam tak terang
Kehadiranmu, bagai rembulan yang terhalang malam.
Risalah luka, kenangan yang kau ukir
Membekas dalam, sukar untuk terhapus
Melupakanmu, oh begitu berat
Tapi memaksamu, itu sungguh jahat.
Kau bukan lagi pelabuhan rinduku
Kini kita bagai dua dunia tanpa jembatan
Hanya bisa kulihat
Namun tak dapat ku gapai.
Bisikan angin malam berbicara tentang lupa
Namun melupakanmu, bagai belajar terbang tanpa sayap
Haruskah aku mencari cinta selainmu
Saat sayapku telah kau patahkan?