lpminvest.com- Wisuda Akbar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memicu kemacetan di daerah Ngaliyan, Semarang Barat. Pada Rabu, (23/8/2023) UIN Walisongo telah resmi meluluskan 1.807 wisudawan dan wisudawati yang mana acaranya dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.00 dan sesi kedua dimulai pukul 13.00 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo.
Saat pergantian sesi antara sesi 1 dan 2, terjadi kemacetan panjang karena selesainya sesi 1 dan akan dimulainya sesi 2. Oleh sebab itu menimbulkan penumpukan kendaraan antara arus yang keluar dan arus masuk. Kemacetan ini sudah terlihat mulai dari sekitar lampu lalu lintas depan kampus 1 UIN Walisongo Semarang hingga sekitaran kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Petugas keamanan UIN Walisongo Semarang sendiri sudah menerjunkan sebanyak 25 personil kekuatan untuk wisuda periode bulan agustus ini. Penataan lahan parkir wisuda ini dalam praktik nyatanya tidak bisa sesuai dengan konsep awal yang sudah direncanakan dari petugas keamanan UIN Walisongo.
Konsep awal untuk tempat parkir yaitu berada di titik-titik gedung U, gedung Q, depan ma’had putri yang pertama serta di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Namun pada kenyataanya, mobil-mobil ini sampai parkir di Juras dan di belakang Perpustakaan lama yang seharusnya titik ini dikosongkan.
Pada sesi pertama, semuanya kondusif karena kendaraan diparkirkan di juras dan kampus 2 UIN Walisongo, tetapi setelah pergantian sesi ke 2 pertambahan kendaraan yang masuk dari kampus 3 langsung membludak. Petugas keamanan langsung mengarahkan parkir ke lapangan sepak bola kampus 3, depan Gedung Serba Guna (GSG) UIN Walisongo Semarang, serta gedung Isdb.
Dalam masalah parkir pada saat wisuda akbar ini, Ajur Komisaris Polisi (AKP) memberi saran agar wisuda tidak dijadikan 2 sesi untuk meminimalisir kemacetan karena membludaknya kendaraan.
“Saya memberi masukan saran ya jangan 2 sesi, itu ya ga bakal ada sampe parah gitu, sampe jauh iring-iringan dari depan kampus 3. Pandangan saya wisudanya bisa di adakan beda hari, kalo 1 hari, 2 sesi kan banyak nya yang masuk kampus semua, tetapi mintanya tetap seperti itu 2 sesi ya bagaimana,” ujar Purno Wiraman Sutaman.
Wisudawan dari Program Studi (Prodi) Perbankkan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang mendapat sesi ke-2 juga menjadi salah satu korban yang terjebak kemacetan. Karena kemacetan ini ia datang terlambat ke acara wisuda dan menyampaikan sarannya untuk mengurai kemacetan.
“Kemacetan ini bisa ditanggulangi dengan dikasih jeda antara sesi 1 dan sesi 2, buat mengalihkan arus lalu lintas. Kalo bisa tu yang keluar lewat kampus 2, terus yang masuk lewat kampus 3, jadi ga bertabrakan jadi lebih enak, jadi nanti mobil-mobil bisa langsung diarahkan ke bangjo kampus 1,” ungkap Hidayatul Ulum. P. Ayu&Fina_[i]