
lpminvest.com– Acara besar untuk penyambutan mahasiswa baru (maba-red) setelah Pengenalan Budaya dan Akademik Kemahasiswaan (PBAK) adalah Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Ketrampilan (Orsenik). Orsenik merupakan ajang bagi maba untuk menunjukkan bakat minat dan ajang bagi mahasiswa lama menjaring bibit-bibit unggul yang ada di UIN Walisongo Semarang.
Mengusung tema “Show Your Sportifity, Make a Creation”, Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) berharap para atlet maupun suporter bisa melangsungkan Orsenik dengan sportif dan kreatif.
“Orsenik tahun ini kita mengambil tema Show Your Sportifity, Make a Creation, jadi tunjukkan sportivitasmu mari kita berkarya bersama. Karna dari awal kita memiliki misi berkarya, dan itu kita tuangkan dalam Kabinet Sinergi Karya, kemudian dalam PBAK pun kita memiliki tema Tegas Berkarya dan dalam Orsenik kita memiliki tagar Sinergi dalam Karya, dan itu nyambung dengan tema Orsenik kita kali ini,” jelas Fahmi dalam Konferensi Pers Orsenik 2018 di Kantor DEMA-U Kampus III UIN Walisongo. Senin, (17/9/2018).
Orsenik yang akan berlangsung tanggal 21-23 September 2018 ini terdiri dari 26 cabang lomba. Kemudian dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan. Cabang lomba olahraga terdiri dari Futsal, Bola Voli, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Lari Sprint, Panjat Tebing, dan Catur.
Cabang lomba seni antara lain Kaligrafi, Musikalisasi Puisi, Karaoke, Paduan Suara, dan Poster. Cabang lomba ilmiah terdiri dari Presentasi Makalah (Presma), Plan Bisnis, Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, dan Bahtsul Kutub. Dan cabang lomba keterampilan antara lain Orasi, Paskibra, MTQ, Khitobah (Da’i), dan Bela Diri dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bandung Karate Club (BKC) 16 Kelas, Kempo 11 Kelas, dan Silat (PSHT) 14 Kelas.
Sistem Poin bagi Peraih Medali
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Orsenik kali ini menggunakan sistem perhitungan poin. Penetapan sistem poin ini sempat menuai perdebatan alot antar-DEMA Fakultas (DEMA-F). Namun setelah melakukan berbagai dialog dan lobi antara DEMA-U, Senat Mahasiswa (SEMA-U), dan DEMA-F akhirnya disepakati bersama penghitungan skor Orsenik 2018 menggunakan sistem poin.
DEMA-U memberi kebebasan kepada DEMA-F untuk menentukan sistem penghitungan skor, apakah menggunakan medali atau poin. Hal ini disebabkan untuk mencegah statement-statement yang tidak diinginkan seperti Orsenik tahun sebelumnya.
“Memang sengaja dari DEMA-U tidak membahas menggunakan poin atau medali. Kita panggil semua ketua DEMA-F dan kita tentukan, mereka yang memilih. Karena pengalaman Orsenik tahun kemarin menggunakan emas (medali-red) itu justru geger setelah ditentukan siapa juaranya. Kok pakai emas? Terus yang juara dua gimana? dan sebagainya,” tutur Fahmi, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum saat Konferensi Pers.
Berdasarkan sistem perebutan poin, dari delapan fakultas peserta lomba hanya tiga fakultas peraih medali yang berhak mendapatkan poin di masing-masing cabang lomba. Dengan ketentuan peraih medali emas mendapat 10 poin, medali perak 5 poin, dan medali perunggu 2 poin.
Dalam konferensi Pers tersebut, Ketua panitia Orsenik 2018 juga menyebutkan rincian medali yang akan diperebutkan dalam Orsenik mendatang.
“Total medali cabang lomba olahraga masing-masing 19 medali emas, perak, dan perunggu. Cabang lomba bela diri terdiri dari 41 medali emas dan perak, serta 72 medali perunggu. Kemudian yang ilmiah ada masing-masing 9 medali emas, perak, dan perunggu. Terus untuk yang seni ada masing-masing 14 medali emas, perak, dan perunggu. Jadi total poin yang diperebutkan dari 26 cabang lomba adalah 830 poin medali emas, 415 poin medali perak, dan 228 poin medali perunggu,” papar Lenny, mahasiswi jurusan Pendidikan Matematika kepada awak pers mahasiswa.
Harapan DEMA-U, perhelatan akbar Orsenik 2018 mendatang bisa menggugah para petinggi kampus untuk melihat kader-kader UIN Walisongo yang potensial. Sehingga di kemudian hari, dapat didorong dan difasilitasi untuk mengikuti ajang perlombaan di luar kampus, baik regional maupun nasional. (Hasna-[i])