Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » RESENSI » AKU

AKU

  • account_circle admin1
  • calendar_month Sen, 17 Apr 2017
  • visibility 176
  • comment 0 komentar
Sumber: https://www.google.com/search?q=buku+aku+karya+Sjuman+Djaya&client

Sumber: https://www.google.com/search?q=buku+aku+karya+Sjuman+Djaya&client

Judul buku      : Aku ; Berdasarkan Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Chairil Anwar

Penulis             : Sjuman Djaya

Penerbit           : PT Metafor Intermedia Indonesia

Cetakan           :  ke II, 2003

Tebal               : 155 hlm

Resensator       : Sahrul Amar Saksena

            Sebuah kejadian mengerikan terbayang ketika membuka isi buku Aku. Tergambar peristiwa perang dunia ke-II saat Bom atom meledak di kota Hiroshima. Gedung-gedung runtuh, aspal menyala, dan ribuan anak manusia hangus terbakar. Sementara, di lain tempat, di suatu kota, Jakarta, kuda paling binal, berbulu putih, berlari dan meringkik, sekaligus seolah dia bicara ;

Kalau sampai waktuku

Kumau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang’.

            Berangkat dari kejadian perang, ringkikan seekor kuda, dan beberapa larik puisi, menjadi pembuka paling tepat saat Sjuman Djaya mulai menulis skenario tentang Hidup Chairil. Suatu kejadian yang persis mengkiaskan diri seorang penyair yang tidak pernah dihargai para kritikus sastra. Seorang seniman yang liar, dan dicap sebagai perusak nilai sastra karena dianggap tidak ada serangkain rima atau hiasan kata-kata dalam puisinya. Meski kemudian, pada masanya ia terkenal sebagai ’Pelopor Puisi Bebas angkatan 45’, dialah Chairil Anwar.

            Chairil, hidup dan memulai karirnya pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Sebuah masa yang bengis, sadis, juga penuh gejolak perlawanan oleh bangsa Indonesia. Dalam perjalanannya, Chairil sempat beberapa kali tergabung dalam kesatuan tentara republik ketika melawan tentara Jepang. Ya, meski hanya sekedar membuat poster dan slogan, ataupun sekedar melempar granat lalu sembunyi lantas lari. Tapi ada suatu peristiwa yang lebih menegangkan dari itu semua. Ialah ketika Chairil babak belur dihajar Letnan Shimitsu di kantor Kenpe Tai, karena ketahuan mencuri sprei opsir Jepang itu.

            Gaya alur maju digunakan Sjuman dalam menulis skenario perjalanan hidup seorang Binatang ini. Mengantarkan pembacanya pada peristiwa-peristiwa penting semasa Chairil remaja sampai ia menjadi penyair kondang. Entah ketika ia masih di Medan, suatu waktu ketika ia mulai terkenal, atau ketika ia mengejar cintanya.  Sehingga dapat kita pahami bahwa Chairil merupakan sosok yang liar, tangguh, keras kepala, juga romantis. Sjuman mampu memasuki watak Chairil. Sehingga dalam penulisannya ia mampu menggambarkan perasaan Chairil secara tepat ketika ia mengalami suatu hal. Entah dari reaksinya ketika bertemu orang-orang, dari puisinya, atau dari kondisi sekitar keseharian Chairil. Mengingat buku ini dibuat untuk skenario film, maka apa yang terjadi didalamnya harus tergambar secara jelas, lugas, dan mudah dipahami oleh setiap pembaca. Untuk mewujudkan itu semua, maka Sjuman menceritakannya dengan bahasa sederhana, dekat dengan bahasa keseharian masa itu, singkat, tapi indah dan tepat sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Sehingga pembaca pemulapun tidak terlalu berat untuk memahami isi keseluruhan ceritanya.

            ‘Sebuah Film yang bagus lahir dari skenario yang bagus’. Barangkali kalimat itu yang memperkrasai Sjuman ketika membuat skenario perjalanan hidup Chairil Anwar ini, sehingga dibuat penuh hati-hati. Kalau dari segi alur dan gaya penulisannya sudah memenuhi syarat ‘baik’ seperti tertulis di atas. Maka lain dengan penulisan puisi-puisi karya Chairil. Tidak disertakannya judul dan ketidaklengkapan Sjuman menulis isi keseluruhan sajak-sajak Chairil, menjadikan pembaca greget atau bahkan kecewa ketika membacanya. Apalagi pecinta atau pengagum puisi Chairil sangat banyak di tanah air ini. Sehingga pembaca merasa kurang referensi ketika mencari puisi-puisi Chairil.

Chairil mampu mengobarkan api semangat perjuangan dan menumbuhkan kesadaran kemanusiaan bagi pembacanya, entah pada zamannya, ataupun masa kini. Atau bahkan mampu membuat tentara Jepang merasa terancam atas puisi-puisi Chairil. Sayangnya reaksi-reaksi ketika membaca puisi Chairil kala itu tidak diceritakan oleh Sjuman. Hanya sebagian sahabat dekatnya Chairil saja. Sehingga kekaguman masyarakat dan kegeraman tentara Jepang kala itu atas Chairil tidak tergambarkan secara penuh dan gamblang. Padahal terkenalnya atau mencuatnya nama seseorang ialah ketika ia banyak diperbincagkan ditengah-tengah masyarakat.

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • FEBI Bekali Anggota Ormawa dengan Pelatihan Kepemimpinan 2023

    FEBI Bekali Anggota Ormawa dengan Pelatihan Kepemimpinan 2023

    • calendar_month Sel, 31 Jan 2023
    • account_circle admin1
    • visibility 37
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Guna mempersiapkan pemimpin lembaga, mulai dari eksekutif, legislatif hingga minat bakat yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang menggelar “Pelatihan Kepemimpinan” yang dilaksanakan pada hari Senin-Selasa tanggal 30 (30-31/1/2023). Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana acara ini dilaksanakan di kampus, tetapi pada tahun ini bertempat di Balai Diklat […]

  • Demam Batu Akik, Penjual Kegirangan

    Demam Batu Akik, Penjual Kegirangan

    • calendar_month Kam, 5 Mar 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 58
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Demam batu akik maupun batu mulia akhir-akhir ini membuat sebagian warga Ngaliyan-Semarang ikut menggandrungi batu-batuan tersebut. Salah satunya adalah kios penjual batu akik  yang berada di pojok belakang Pasar Ngaliyan. Kios batu akik yang ramai pengunjung itu adalah milik Abdurrahman. Pria berkulit sawo matang itu telah berbisnis batu akik selama dua tahun. Maman, sapaan […]

  • Status Mahasiswa Bukan Penghalang Jadi Pengusaha

    Status Mahasiswa Bukan Penghalang Jadi Pengusaha

    • calendar_month Rab, 21 Mar 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Mengaku sempat tidak diperbolehkan berbisnis oleh ayahnya, owner Sate Taichan Mang Enak, Muhamad Al-Firdausiahla (19) kini mampu meraup omzet 300 hingga 400 ribu rupiah per hari. Pria asli Semarang ini berhasil membuktikan kepada ayahnya bahwa ia mampu berbisnis tanpa mengganggu kuliahnya. Karena baginya, status mahasiswa tidak menjadi penghalang untuk segera memulai bisnis. “Kalau […]

  • Politik Pemerataan Ekonomi Ala Muhammad

    Politik Pemerataan Ekonomi Ala Muhammad

    • calendar_month Sen, 3 Nov 2014
    • account_circle admin1
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Hasil rekapitulasi Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pendapatan perkapita rakyat Indonesia telah mencapai rata-rata 4.000 dolar AS per tahun. Sementara hasil survei Bank Pembangunan Asia cukup mencengangkan dengan mengungkapkan bahwa gap tingkat kesejahteraan antara orang kaya dan miskin di negeri ini semakin kentara. Hal ini ditunjukan dengan catatan Bank Pembangunan Asia yang menyatakan bahwa jumlah […]

  • Anakku di Tanganku

    Anakku di Tanganku

    • calendar_month Jum, 29 Mar 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Suara takbir pertama Ramadhan menggema dengan indahnya, pukulan demi pukulan beduk beriringan seirama, langit pun bersih bertemankan bintang di sekelilingnya. Tetapi tidak denganku, nafasku sesak, lidahku kaku, mataku bengkak karena lelah menangis.  Aku tak bisa menerima kenyataan Syahrizal suamiku meninggalkanku di bulan Ramadhan yang baru saja menyapa, setelah mobil menabraknya saat akan pulang dari masjid. […]

  • Temu Sharing; UKM KOBI dan Febipreneur UIN Sunan Kalijaga

    Temu Sharing; UKM KOBI dan Febipreneur UIN Sunan Kalijaga

    • calendar_month Jum, 15 Nov 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 62
    • 0Komentar

    lpminvest.com- UKM Komunitas Bisnis (KOBI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang kedatangan 26 anggota dari Lembaga Kegiatan Mahasiswa Fakultas (LKMF) Febipreneur UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan studi banding ini berlangsung di Laboratorium Minibank FEBI. Jumat, (15/11/2019). “Kunjungan kami untuk melakukan studi banding dan temu sharing dengan UKM KOBI,” terang Rizky Ramadhan selaku […]

expand_less