Webinar Kesetaraan Gender; Dilema Perempuan dan Kemampuan Multitaskingnya

(Narasumber sedang memaparkan materinya)
(Narasumber sedang memaparkan materinya)
(Narasumber sedang memaparkan materinya)

lpminvest.com Webinar Kesetaraan Gender dengan tema “Peran Penting Wanita Karier dalam Pekerjaan dan Keluarga” digelar pada Kamis, (4/11/2021). Acara ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN RdR Angkatan 77 Kelompok 21 UIN Walisongo Semarang lewat platform virtual Zoom Meeting. Tema ini diangkat untuk menegaskan bahwa perempuan diputari oleh dilema atas keadaan karena ke-serba bisaan-nya atau multitasking.

Webinar dibuka dengan sambutan Waway Sadhya selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 21. Dalam sambutannya, dia menyampaikan support atas berlangsungnya webinar yang sudah kesekian kalinya terselenggara.

“Berbicara kesetaraan gender, perempuan seakan-akan diharuskan memilih salah satu dari dua pilihan, seperti kenapa perempuan harus memilih antara jadi ibu rumah tangga atau bekerja di kantor dan lain-lainnya? Padahal perempuan bisa melalukan dua pekerjaan itu sekaligus dengan sangat baik,” tutur Waway Sadhya.

Dalam webinar kesetaraan gender yang berlangsung pukul 10.00 WIB ini menghadirkan narasumber Direktur Lembaga Bantuan Hukum LRC KJHAM, Nur Laila Hafidhoh. Ia menegaskan bahwa perempuan ketidakadilan gender dapat mencuatkan masalah baru.

“Perempuan bukan hanya sebagai ibu yang menyusui anaknya, ibu yang harus memasak untuk keluarganya. Seakan-akan itu adalah hal mutlak bagi perempuan. Perempuan dianggap lemah lembut, laki-laki dianggap yang kuat. Stereotip itulah yang membuat ketidakadilan gender, yang bahkan bias memunculkan diskriminasi – diskriminasi baru terhadap perempuan,” tegas Laila.

Laila menambahkan bahwa diskriminasi-diskriminasi yang bermunculan akibat ketidakadilan gender merupakan dilema tersendiri bagi kaum perempuan.

“Lebih dari itu, diskriminasi—diskriminasi yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan gender itu bisa saja meluas menjadi kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual, bahkan kekerasan psikis perempuan dan banyak diskriminasi lainnya. Di lingkungan kerja, tidak sedikit perempuan yang menjadi korbannya hingga memutuskan untuk resign,” tambahnya.

Webinar berjalan dengan lancar dan banyak partisipan yang antusias dengan tema menarik itu, sampai penghujung acara berakhir. [i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *