PUISI  

Kelopak Jingga

Oleh: Ghufron Nur Hasan

Apa yang sebenarnya dikau pinta, jingga
Sentuhan cinta kasih
Telah kusalurkan sedemikian kurang bagimu
Kehadiran serta kesadaran, mana yang tak kuberi
Segala gundah gulana tanpa sebabmu
Terasa segar mengalir deras
Tusukan duri-duri kecilmu terasa begitu tajam
Menghujam bibit rasa yang telah tumbuh
Waktu berbelas kasih padaku
Tuk menumbuh kembangkan pedih ini
Dengan asas DEMI, penuh asa
Dikau sangat memikat untuk ditumbuh mekarkan
Sedari mentari terbit sampai tenggelam
Satu hal kupertanyakan
Pinta mana yang tak terpuaskan, jingga
Jikalau tak mampu menjadi kelopak segar
Yang menenangkan dan menyenangkan hati
Layulah dirimu sejak masih bibit berwarna jingga
Raiblah bersama pupuk kotoran ternak

[Pengurus Invest Sastra Periode 24/25]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *