Ribuan Mahasiswa Sambut Gus Miftah Di Lapangan Utama Kampus 3 Uin Walisongo

Gus Miftah saat mengisi ceramah pada acara Kordais Bersholawat oleh UKM Kordais, Jumat, (18/10/2019) di Lapangan Utama Kampus 3 UIN Walisongo.
Gus Miftah saat mengisi ceramah pada acara Kordais Bersholawat oleh UKM Kordais, Jumat, (18/10/2019) di Lapangan Utama Kampus 3 UIN Walisongo.
Gus Miftah saat mengisi ceramah pada acara Kordais Bersholawat oleh UKM Kordais, Jumat, (18/10/2019) di Lapangan Utama Kampus 3 UIN Walisongo.

lpminvest.com – Ribuan mahasiswa UIN Walisongo Semarang mengikuti Kordais Bersholawat yang menghadirkan penceramah terkenal, Gus Miftah. Pengajian dalam rangka  memperingati hari jadi ke-34 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kordais Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) itu bertempat di Lapangan Utama Kampus III UIN Walisongo.

Mengangkat tema Cinta Al-Qur’an di Era Milenial, UKM berbasis keagamaan tersebut ingin menumbuhkan kembali rasa cinta mahasiswa terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Jumat, (18/10/2019).

Shodikin, salah seorang panitia menjelaskan bahwa diundangnya Gus Miftah untuk berceramah karena UKM Kordais menilai metode dakwah yang digunakan Gus Miftah sesuai dengan anak-anak milenial saat ini.

“Selain digemari khalayak umum, dakwahnya pun mudah diterima oleh jamaah,” ungkapnya saat diwawancarai oleh kru lpminvest.com.

Dalam berdakwah, Gus Miftah terkenal sebagai pendakwah yang mampu memberikan hal-hal unik dan lucu. Dengan gaya ceramah yang santai menjadikan jamaahnya bisa kaku dalam memahami apa yan disampaikannya.

Pada kesempatan itu, Gus Miftah  bercerita tentang kehidupan yang ia jalani selama masa perkuliahan. Iapun memberikan motivasi kepada generasi milenial, khususnya mahasiswa UIN Walisongo untuk senantiasa menebar kebahagiaan.

“Lebih baik saya kehilangan masa muda, daripada saya kehilangan masa depan,” ucap pria berblangkon dan berkacamata itu.

Novita, salah satu jamaah mengaku menikmati pengajiannya. Menurutnya, ceramah dari Gus Miftah memiliki metode yang berbeda dan style yang unik sehingga membuat jamaah terhibur.

“Metode dakwahnya kayak stand up comedy ada seriusnya dan ada selingan canda,” ucap Novita salah satu jama’ah yang hadir. (Uswa/shodiq_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *