FORSHEI Adakan Kelas Asah Skill; Peningkatan Kapabilitas Kepenulisan Mahasiswa

(Agus sedang memaparkan materi tentang kepenulisan dalam acara Kelas Asah Skill FORSHEI)
(Agus sedang memaparkan materi tentang kepenulisan dalam acara Kelas Asah Skill FORSHEI)

lpminvest.com- Minggu, (24/10/2021) Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (FORSHEI) UIN Walisongo mengadakan Kelas Asah Skill dengan mengusung tema “Meningkatkan Kapabilitas dalam Kepenulisan sebagai Langkah Aktualisasi Diri.” Acara dilaksanakan menggunakan media zoom meeting, diikuti oleh mahasiswa FEBI dan dihadiri pembicara seorang jurnalis dari Suara Merdeka. Tujuan dilaksanakannya acara ini untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi peserta tentang pentingnya menulis.

Alasan diusungnya tema tersebut agar mahasiswa dapat memaksimalkan penggunaan media dan informasi dengan tulisannya.

“Tema ini diangkat agar mahasiswa dapat memaksimalkan penggunaan media dan informasi yang diisi dengan tulisan, sehingga ide-ide yang kita keluarkan akan terbaca dan tersampaikan kepada pengguna media,” ungkap Arja selaku Ketua Panitia.

Menurut Imam Syafi’i, menulis merupakan alat untuk mengikat ilmu atau bacaan. Sekiranya tidak ada tulisan lalu kita lupa maka lenyaplah ilmu itu dari diri kita. Menulis juga sebagai aktivitas menuangkan gagasan, ide, dan pendapat melalui media bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan elemen digital (media sosial). Hal tersebut bertujuan untuk menyampaikan tulisan pada pembaca agar menjadi wawasan terhadap apa yang telah ditulis.

“Menulis itu harus dilandasi kesadaran. Maksudnya, kita harus menyadari jika dengan menulis, maka orang lain dapat membacanya dan menjadi wawasan. Tetapi jika tidak menulis, maka ide-ide kita akan tenggelam dan orang lain tidak akan mengetahuinya,” terang Agus ketika menyampaikan materi.

Dia juga menambahkan bahwa poin penting dalam menulis adalah kemauan. Kita harus dipaksa betul untuk mengeksplorasi ide dengan menulis, terlebih lagi bagi mahasiswa hal ini merupakan kesempatan besar untuk mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya.

Perkembangan media sosial saat ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bagi semua untuk menyebarkan berbagai informasi melalui tulisan.

“Media sosial sudah sangat canggih. Tidak hanya untuk melihat story, tetapi sudah menjadi ajang kita untuk menulis konten yang akan diposting ke media sosial,” ungkap Agus.

Agus juga menambahkan bahwa media sosial memiliki dampak yang kurang baik apabila tidak bijak dalam memanfaatkannya.

“Ada dampak yang sangat berbahaya terhadap kurangnya memanfaatkan media sosial untuk menulis, diantaranya distorsi informasi (re: menambah/mengurangi informasi), dramatisasi fakta palsu, meracuni pikiran anak dan penyalahgunaan kekuasaan,” ungkapnya.

Sebagai close statement, Agus mengungkapkan bahwa segala sosial media sudah canggih dan serba ada. Tugas kita adalah mengisi sosial media tersebut dengan menulis yang baik dan terus dibangun. Jika tidak mencoba untuk menulis, maka akan sia-sia sosial media yang kita miliki dan ide kita akan tenggelam. Dia juga mengutip sebuah kalimat dari Imam Al-Ghozali yang berbunyi “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah.” Refi_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *