Akmal Habib Ngaku Ngegas Sejak Awal untuk Kantongi IPK 3,97

Sumber: @akmal_argam
Sumber: @akmal_argam
Sumber: @akmal_argam

lpminvest.com- Suasana pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan UIN Walisongo Semarang untuk menggelar wisuda secara virtual. Dihadapkan dengan keterbatasan tatap muka membuat wisuda kali ini menggunakan model Face Tracking Animation yang ditayangkan di kanal youtube UIN Walisongo Semarang. Kamis (06/8/2020).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyebutkan adanya kategori skripsi terbaik tingkat universitas. Kali ini prestasi tersebut tidak tampak di layar monitor kalayak umum yang menyaksikan proses sidang.

Namun terbaik masing-masing fakultas dan jenjang akademik baik tingkat Doktor (S3), Magister (S2), Sarjana (S1), dan Diploma (D3) tetap ada. Muhammad Akmal Habib adalah wisudawan terbaik Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97.

Mengantongi IPK sekian, berhasil membawa Akmal menduduki peringkat teratas wisudawan berprestasi tinggi UIN Walisongo Semarang Tingkat Sarjana di periode Agustus 2020.

Akmal bukan karena salah jurusan atau terpaksa memilih prodi Ilmu Falak. Pasalnya laki-laki kelahiran Pasuruan ini dari awal sudah tertarik dengan dunia astronomi dan fikih.

“Ilmu falak sekarang bisa dibilang langka. Sama seperti ilmu mawaris. Selain itu falak kan perpaduan antara astronomi dan fikih. Nah kebetulan saya suka keduanya, ya auto suka ke falak juga,” tuturnya.

Mengaku menjadi bagian dari UIN Walisongo Semarang karena menggantikan penerima beasiswa PBSB yang mengundurkan diri justru membuatnya memasang target tinggi sejak awal.

”Karena saya dulu ke UIN Walisongo ini statusnya sebagai pengganti penerima beasiswa PBSB yang mengundurkan diri, jadi sejak awal udah masang target kalo saya harus bisa buktikan, meskipun cuma pengganti tapi saya memang pantas bersaing di sini,” terangnya.

Baca juga: Mas Ojek Online Dapat Orderan Jadi Wisudawan Terbaik FEBI

Hal itu dibuktikan oleh Akmal dengan manajemen belajar yang baik sembari dibarengi dengan tirakat.

“Dari awal memang saya sudah ngegas, sudah memasang target tinggi. Jadi setiap saya masuk kuliah saya kebanyakan baca-baca dulu materinya sesuai rps. Jadi pas waktu kuliah bisa ikut mengaktifkan suasana diskusi, bisa ikut ‘membawa’ arah diskusi di kelas. Selain itu juga tugas kuliah sebisa mungkin saya kerjakan meskipun tidak masuk di pertemuan kuliah sebelumnya. Tapi yang terpenting usaha itu juga saya barengi dengan menjalankan tirakat,” ungkap santri YPMI Alfirdaus Kota Semarang.

Selain manajemen belajar yang baik, Muhammad Akmal Habib juga berbagi tips dalam membagi waktu untuk organisasi.

“Kalau saya pribadi cenderung mengatur jadwal jangan sampai ada jam sore. Soalnya kan saya ikut beberapa organisasi, jadinya jam sore saya khususin buat ikut kegiatan organisasi, menemani kader-kader di organisasi. Nah malamnya habis ngaji di pondok, saya juga sering keluar ngopi sama teman-teman organisasi untuk diskusi tentang apa saja tentang organisasi,” ucapnya.

Dia juga tekun dalam mengerjakan skripsi, dimana hanya butuh waktu 3 bulan dalam menyelesaikan tugas akhir meski sempat mengalami kecelakaan motor.

“Dulu draft judul skripsi saya sudah di acc sejak bulan Oktober 2019 sebelum KKN. Rencananya skripsi di kerjakan sambil KKN. Eh, ternyata pas KKN malah kecelakaan motor. Akhirnya skripsinya ketunda sampai 2020. Di tahun 2020 bulan januari akhir proposal saya resmi masuk ke kanfak, dan mulai dapat dosbing. Bulan maret awal bimbingan skripsi sudah kelar semua, habis itu sidang,” jelasnya dalam percakapan via WhatsApp.

Sempat berpesan sedikit untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

“Jangan bosan untuk ketemu dosbing, jaga adab kalau menghubungi dosbing, disambi njalanin tirakat. Tapi jangan lupa, kadang-kadang juga perlu ngegame dan jalan-jalan,” pungkasnya. (Laila, Nurul)_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *