lpminvest.com- Materi wajib untuk mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) tentang plagiarisme disampaikan di hari kedua kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Selasa, (28/8/2018).
Syaifullah, Ketua Pusat Pengembanagan Bahasa (PPB) UIN Walisongo merasa prihatin dengan mahasiswa yang terbiasa mengerjakan tugas dengan cara instan.
“Mahasiswa kebanyakan suka dengan cara instan untuk menyelesaikan tugas dengan mengambil di google daripada harus capek membaca buku di perpustakaan,” ungkapnya saat mengisi materi plagiarisme di Audit 1, Kampus I, UIN Walisongo Semarang.
Menurut Syaifullah, mengutip dan memyimpulkan karya tulis orang lain boleh asalkan tetap mencantumkan sumbernya.
“Ketika membaca dari beberapa sumber dan menyimpulkannya itu boleh tapi tetap menyertakan sumber,” jelasnya saat menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa.
Salah satu cara mencegah terjadinya plagiarisme juga disampaikan oleh Syaifullah dalam materi tersebut.
“Dalam agama diajarkan iqra (baca), dengan banyak membaca wawasan akan luas. Dengan demikian, gagasan dan ide-ide akan muncul dengan sendirinya tanpa melakukan plagiarisme,” tuturnya.
Syaifullah menyatakan bahwa membekali mahasiswa baru dengan materi plagiarisme dianggap sangat perlu sebelum menjalani dunia perkuliahan.
“Untuk S2 dan S3 sudah diterapkan SmallSEOtools untuk pengecekan setiap bentuk tulisan ilmiah seberapa banyak persentase plagiarisme dalam tulisan tersebut. Di UIN Walisongo untuk S1 kemungkinan akan segera diberlakukan. Sehingga, materi ini termasuk wajib untuk disampaikan,” pungkasnya. (Ari, Aini-[i])