Peserta Seminar Motivasi Membludak, Antrian Mengular

Tampak antrian para peserta Seminar Motivasi Spirit Of Indonesia yang mengular, mengantri masuk ke ruang acara.
Tampak antrian para peserta Seminar Motivasi Spirit Of Indonesia yang mengular, mengantri masuk ke ruang acara.
Tampak antrian para peserta Seminar Motivasi Spirit Of Indonesia yang mengular, mengantri masuk ke ruang acara.

lpminvest.com –  Road Show Seminar Motivasi bertajuk “Spirit of Indonesia” mengundang antusiasme mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Seminar hasil kerjasama Kami Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) dan UIN Walisongo menyedot lebih dari seribu peserta. Banyaknya peserta membuat antrian mengular dari pintu masuk ruang acara hingga samping Kantor Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH).

Antusiasme peserta yang tinggi membuat acara yang bertempat di Audit II Kampus III UIN Walisongo Semarang telah ramai oleh peserta sejak pukul 07.30 WIB.

Ika, salah satu peserta seminar mengatakan bahwa saat ia berangkat pukul 07.45 WIB, Audit II telah ramai oleh antrian peserta yang men-scan barcode sebagai registrasi peserta seminar.

“Saya berangkat pukul 07.45 WIB, tapi di sini sudah lumayan rame yang mengantri dan berbaris,” ucap mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik tersebut.

Jumlah peserta yang banyak, sedangkan jumlah kursi terbatas membuat sebagian peserta seminar terpaksa berdiri atau duduk lesehan di lantai. Seperti yang dirasakan Heni, dikarenakan hadir terlambat, peserta dari jurusan S1 Perbankan syari’ah itu terpaksa berdiri di bagian belakang ketika mengikuti seminar.

“Iya karena penuh jadi saya dapat bagian di belakang. Padahal pengumuman pertama kuota dibatasi hanya 1000 peserta, tapi ada pengumuman tambahan dari akun instagram Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) bahwa kuota peserta seminar ditambah menjadi 1700 peserta,” ujarnya.

Penambahan kuota peserta, jelas Leny, dikarenakan pihak panitia khawatir akan terjadinya kekosongan kursi karena peserta sedikit.  Penambahan itu juga atas pertimbangan persiapan acara yang mendadak dan penyebaran informasi yang hanya melalui akun media sosial. Pihak panitia tidak memperkirakan jika antusias mahasiswa membludak hingga memenuhi ruang acara.

“Sebenarnya dikasih batas minimal dari pihak Kami Indonesia , yaitu cuma 1000 peserta, tapi kita jaga-jaga, takutnya yang datang tidak ada 1000 peserta, akhirnya peserta tidak dibatasi,” jelas mahasiswa semester delapan tersebut. (Anis/Ari/Zulul-[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *