Maba; Sosialisasi Pemilwa Kurang Maksimal

Nampak beberapa mahasiswa sedang melakukan mencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) bertempat di lapangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Nampak beberapa mahasiswa sedang melakukan mencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) bertempat di lapangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. INVEST/Candra.

lpminvest.com– Pemilihan umum mahasiswa (PEMILWA-red) berlangsung dilapangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Walisongo Semarang. Selasa, (19/12/2017).

Tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di delapan fakultas; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Ushuludin dan Humaniora (FUH), Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), dan Fakultas  Ilmu Sosial dan Politik (Fisip).

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Pemilwa tetap mengundang antusias mahasiswa. Sebagaimana yang dituturkan oleh Lucky Andi, selaku Ketua Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) FEBI.

 “Jalannya pemilwa tahun ini, mahasiswa sangat antusias sekali, terkhusus dari mahasiswa baru.  Terbukti, meski hujan, tetapi apresiasi dan semangat mereka untuk memilih sangat tinggi. Bisa dilihat dari masih banyaknya mahasiswa yang ingin mengumpulkan KTM,” tuturnya ketika ditemui reporter lpminvest.com.

Berbeda dengan Agung Setiawan, ia menilai antusias pemilwa ini tidak diimbangi dengan mekanisme yang terstruktur pada saat pencoblosan.

“Pertama tidak sesuai absen, persyaratan juga nggak jelas. Sistemnya juga belum tersruktur. Sebelumnya kan saya pernah mengikuti  pemilihan seperti ini di sekolah. Nah sistemnya sesuai dengan  kelas, nanti ada kloternya masing- masing,” ujar Mahasiwa baru tersebut.

Lucky menambahkan tata cara pemilihan calon telah disosialisasikan melalui para komting dan tim sukses para calon.

“Kalo masalah sosialisasi kita dari KPM sendiri sudah semaksimal mungkin. Kami sudah mengumpulkan para komting dan beberapa tim sukses calon. Emang mereka mungkin perlu belajar lagi untuk tahun depan dan bisa evaluasi lagi tentang tata cara memilih calon,” pungkasnya. Candra [i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *