Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Memaknai 72 Tahun Kemerdekaan

Memaknai 72 Tahun Kemerdekaan

  • account_circle admin1
  • calendar_month Rab, 16 Agu 2017
  • visibility 47
  • comment 0 komentar
Sumber ilustrasi :http://ilustrasiindonesiamerdeka.com

Sumber ilustrasi:http://ilustrasiindonesiamerdeka.com

Indonesia dengan segala kekayaan sumber daya alam yang melimpah bak surga dunia, begitu menggoda negara Eropa, seperti Portugis, Belanda, Inggris, bahkan yang sedaratan Asia dengan Indonesia, Jepang.

Sejenak menilik sejarah, Portugis pertama kali menginjakkan kaki ke Indonesia di bawah pimpinan D’Abreu pada 1512 tepatnya di Ternate. Awal tujuan ke Indonesia hanya untuk mendapatkan rempah-rempah. Portugis pun bersikap baik kepada rakyat Ternate. Namun seiring berjalannya waktu Portugis berubah haluan ingin menguasai Indonesia. Inilah perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai.

Setelah Portugis, Belanda datang dengan pasukannya pada 1596 di Pelabuhan Banten dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer. Sama halnya dengan Portugis, pada mulanya Belanda hanya berdagang rempah-rempah. Namun,  Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah Indonesia. Untuk melancarkan keinginannya itu, Belanda membentuk Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau serikat Perusahaan Hindia Belanda. Lamanya penjajahan Belanda membuat duka bagi rakyat Indonesia yang sesungguhnya merupakan negara sendiri.

Setelah Belanda, pada 1811 Inggris mulai berkuasa di Indonesia setelah berhasil memukul keluar Belanda. Kekuasaan Inggris di Indonesia dipimpin oleh Sir Thomas Steamford Raffles sebagai gubernur jendral yang memegang kendali East Indian Company (EIC) di Indonesia.

Tak berlangsung lama Belanda berhasil menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia. Kesempatan kedua ini sangat dimanfaatkan Belanda untuk menguasai Indonesia. Belanda pun mengeruk kekayaan alam Indonesia dengan mempekerjakan rakyat Indonesia. Pelaksanaan tanam paksa Belanda memberikan dampak luar biasa bagi rakyat Indonesia. Kemiskinan, penderitaan fisik dan mental berkepanjangan tak mampu terelakkan. Bahkan tidak sedikit rakyat Indonesia yang meninggal akibat kelaparan.

Melihat potensi Indonesia, Jepang pun melancarkan aksinya di Indonesia. Jepang pertama kali mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur pada 11 Januari 1942. Dengan cepat Jepang mampu menaklukkan daerah-daerah di Indonesia. Tidak jauh berbeda dengan Belanda, Jepang juga melakukan tanam paksa yang tak kalah perihnya. Rakyat Indonesia dijadikan pasukan perang untuk memenuhi kebutuhan militer Jepang. Tidak cukup sampai disitu, Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia sebagai tenaga kerja murah yang diperlakukan dengan sangat keji.

Kondisi Indonesia yang semakin memburuk menjadikan rakyat Indonesia sadar bahkan berontak. Mereka bersatu membela negara untuk memperjuangkan kemerdekaan. Perlawanan demi perlawanan di berbagai daerah terus digencarkan, bahkan tidak sedikit pahlawan Indonesia yang gugur di medan perang. Perjuangan rakyat Indonesia selama beradab-abad, mengorbankan harta dan nyawa akhirnya berhasil direbut setelah kedudukan Jepang semakin terdesak pada saat Perang Dunia II.

Pada 1 Maret 1945 Jepang menjajikan kemerdekaan  bagi Indonesia. Sebagai buktinya Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas BPUPKI adalah menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan segala yang diperlukan bagi berdirinya negara Indonesia yang merdeka.

Sidang BPUPKI I dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Sidang ini merumuskan dasar negara yang kemudian diberi nama Jakarta Chapter atau Piagam Jakarta. Adapun Pancasila yang kita kenal merupakan penyempurnaan dari Piagam Jakarta. Sidang BPUPKI II berlangsung pada 10 Juli sampai dengan 17 Juli 1945, membahas rancangan undang-undang dasar. Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI berhasil mengesahkan rumusan dasar negara setelah beberapa kali mengalami perubahan. Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB  bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Ir. Soekarno ditemani Drs. Moh. Hatta membacakan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Jika ditilik lebih jauh, hakikat kemerdekaan bukan hanya terbebas dari penjajahan secara fisik (dalam hal ini perang) akan tetapi merdeka dari segala bentuk penjajahan dan intervensi di berbagai lini kehidupan. Hal tersebutlah yang sampai saat ini masih menjadi perjuangan rakyat Indonesia. Sejak saat pembacaan teks proklamasi kemerdekaan itu pula perjuangan baru Indonesia dimulai. Berjuang agar Indonesia mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat, mandiri serta berkecukupan dan menjadi Indonesia yang merdeka seutuhnya.

Peringatan hari kemerdekaan negara Indonesia yang ke-72 ini sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat untuk semakin bebenah diri. Di usia yang semakin matang seharusnya menjadikan para pemangku kepentingan negara semakin dewasa dalam menyelesaikan permasalahan Indonesia. Rakyat Indonesia harus membuka mata, telinga, juga hati agar Indonesia semakin merangkak maju.

Oleh karenanya, peringatan hari kemerdekaan juga merupakan ajang meningkatkan nasionalisme. Terutama bagi para generasi penerus bangsa agar tidak melupakan sejarah perjuangan kemerdekaan dan tidak terkena paham-paham radikal yang saat ini kian merongrong Negara Indonesia.

Pepatah mengatakan, Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Sebagai anak bangsa sudah semestinya kita meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah gugur membela Indonesia. Di era milineal ini tentu tidak lagi dengan mengangkat senjata, akan tetapi melalui karya nyata yang akan membawa kemajuan bagi Indonesia. Sudah menjadi tugas seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu maju melalui karya nyata. (Amimah_[i])

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • WR III Beberkan Cara Asah Soft Skill di Ormawa

    WR III Beberkan Cara Asah Soft Skill di Ormawa

    • calendar_month Rab, 9 Sep 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 43
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Memasuki hari ketiga Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Online, mahasiswa baru (maba) dibekali materi Tata Kelola Organisasi Mahasiswa Walisongo (Ormawa) dan Kebijakan Mahasiswa yang dibawakan langsung oleh Achmad Arief Budiman selaku Wakil Rektor III UIN Walisongo Semarang. Rabu (9/9/2020). Melalui laman Youtube DEMA UIN Walisongo Semarang, Arief menyampaikan harapannya kepada mahasiswa untuk memiliki […]

  • Resep Lulus Tepat Waktu Ala Wisudawati Terbaik

    Resep Lulus Tepat Waktu Ala Wisudawati Terbaik

    • calendar_month Jum, 9 Mar 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 38
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Perhelatan wisuda UIN Walisongo Semarang telah digelar pada Rabu, (7/8/2018). Salah satu momen yang ditunggu-tunggu ialah ketika pembacaan nama wisudawan-wisaudawati terbaik universitas maupun masing-masing fakultas. Nadea Lathifah Nugraheni mahasiswi jurusan Hukum Pidana dan Politik Islam, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) menjadi salah satu nama yang disebut. Tidak hanya disebut, video profilnya pun ditayangkan di […]

  • Semarak FEBI Bersholawat

    Semarak FEBI Bersholawat

    • calendar_month Kam, 5 Mar 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 34
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Setelah baru saja resmi dilantik, Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang mengadakan program pertamanya yang bertajuk Febi Bersholawat. Acara perdana ini dilaksanakan di depan Kantor FEBI Kampus 3 UIN Walisongo. Selasa, (03/03/2015). Selain dihadiri oleh mahasiswa, dalam acara ini juga turut dihadiri Dekan, Wakil Dekan dan segenap pimpinan […]

  • Kordinator Aksi Ancam akan Bawa Massa 5 Kali Lipat

    Kordinator Aksi Ancam akan Bawa Massa 5 Kali Lipat

    • calendar_month Sel, 24 Sep 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Kordinator aksi dari Aliansi Semarang Raya Cornelius Gea ancam pemerintah daerah akan membawa massa aksi lima kali lipat jika tidak penuhi hasil kesepakatan unjuk rasa hari ini di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Selasa (24/09/2019). “Kalau sampai nanti dilantiknya presiden bulan depan aspirasi-aspirasi rakyat tidak dipenuhi, maka kami berkomitmen akan membawa masa […]

  • Pelabelan Nama Ilmiah Pada Tanaman, Usaha Edukatif Mahasiswa KKN kepada Masyarakat

    Pelabelan Nama Ilmiah Pada Tanaman, Usaha Edukatif Mahasiswa KKN kepada Masyarakat

    • calendar_month Kam, 19 Nov 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 57
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Senin (2/11/2020) tetap produktif di tengah pandemi, mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RdR) ke-75  posko 117 UIN Walisongo melakukan pelabelan nama pada tanaman. Kegiatan tersebut  dilaksanakan di Dukuh Dudukan, Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Kegiatan pelabelan nama ilmiah pada tanaman ini merupakan kegiatan memberikan infomasi tentang nama ilmiah, nama lokal, […]

  • Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi untuk Ibu Hamil

    Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi untuk Ibu Hamil

    • calendar_month Jum, 23 Okt 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 50
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RdR) ke-75 UIN Walisongo menggelar sosialisasi sadar stunting untuk ibu hamil pada Senin (19/10/2020). Bertempat di Desa Wanutunggal, Kecamatan Godong, Grobogan, kegiatan ini disambut antusias oleh warga setempat. Menurut Tim KKN RdR UIN Walisongo kelompok bagi balita dan anak di bawah tiga tahun batita,” ujar Davi […]

expand_less