Oleh: Siti Aniqotussolehah
Hai kamu?
Seindah apakah di ujung sana sampai aku harus melewati berbagai rintangan yang tiada hentinya
Tujuan awal ku adalah kamu tapi mengapa sekarang ini aku seakan hanyut dengan derasnya arah kehidupan
Berbagai kisah yang sebelumnya tidak pernah aku sangka, tanpa sadar turut menghampiri ku yang membuatku seakan melupakan tujuanku
Aku ingin hidup bahagia dengan dirimu. Namun untuk mencapai itu tentu ada harga yang harus ku bayar. Waktu, tenaga dan juga kesehatan turut ku korbankan untuk memperjuangkan mu
Bolehkah aku mengatakan setidaknya aku telah berusaha untuk memperjuangkan mu?
Mempersiapkan semuanya agar kelak aku mendapatkan dirimu sesuai dengan targetku? Tapi aku takut ketika kamu membantah semua itu dengan tuduhan bahwa aku tidak bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan dirimu?
Aku malu dengan diriku sendiri, mengatakan telah memperjuangkan mu, tapi nyatanya kerap kali aku meninggalkanmu bukan?
Maaf atas ketidak sempurnaanku dalam memperjuangkan mu.
Maaf karena sering kali melupakan mu
Maaf terkadang aku tidak menyapamu. Dan secara perlahan kamu pergi meninggalkankanku
Adakah kesempatan yang kamu berikan kepadaku, untuk aku memperbaiki semua kesalahanku?
Aku janji akan semaksimal mungkin memanfaatkan kesempatan ini. Izinkan aku mencapai tujuan ku yaitu kamu. Sehingga suatu hari nanti ketika terdapat adanya tangisan, yang hadir hanyalah tangisan kebahagiaan karena aku telah berhasil memperjuangkanmu, bukan tangisan penyesalan karena kegagalan ku🫂
[Pengurus Invest Web Periode 24/25]