Seruan Aliansi Mahasiswa Walisongo: Kecelakaan Truk Picu Aksi ini

Aksi Demo oleh Mahasiswa UIN Walisongo di depan gerbang Kampus 3

lpminvest- Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Semarang gelar aksi sebagai bentuk menyuarakan dari keresahan warga Ngaliyan khususnya di Jl. Prof. Dr. Hamka pada hari Senin, (25/11/2024) pukul 16.00 WIB. Aksi ini diawali dengan orasi di gerbang depan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, orasi disampaikan oleh perwakilan Aliansi Mahasiswa UIN. Kemudian masa aksi melakukan longmarch di samping Jl. Prof Hamka, dengan berjalan kaki hingga tujuan akhir jembatan layang atas tol.

Peserta aksi dengan terkoordinir mencegat truk-truk besar yang melihatas, untuk kemudian digiring menepi dan dilkukan penilangan oleh aparat polii. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap seringnya truk bermuatan 8 ton melintas di Jl. Prof. Dr. Hamka yang menyalahi aturan. Hingga pada Kamis, (21/11/2024) terjadi kejadian kecelakaan yang diakibatkan oleh truk rem blong dan memakan banyak korban jiwa. 

pihak polisi memberi surat tilang kepada supir

Aktivis mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Mahib menjelaskan kronologi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

“Peristiwa yg kemarin terjadi yang dimana ada truk (rem) blong yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas beruntun, itu di sekitar daerah Beringin, nah itu ada beberapa kesalahan prosedur yg dilakukan truk tersebut yang mana ada peraturan dari Dishub Semarang, jam operasional truknya itu, aslinya diberlakukan pada jam 11 malam sampai 4 pagi, jam operasional khusus untuk truk-truk bermuatan besar.” ujarnya.

Peserta aksi menganggap hal ini sangat mengganggu dan membahayakan keselamatan warga, apalagi hingga menyebabkan korban jiwa lebih dari satu orang. Berdasarkan investigasi oleh Bagas, setidaknya 20 muatan truk bermuatan berat melintasi kawasan UIN Walisongo setiap hari di luar jam operasional yang ditetapkan.

Bagas dari jurusan Ilmu Hukum mengatakan adanya pembiaran oleh aparat dibuktikan dengan kerusakan dari infrastruktur.

“Pembiaran (terjadi) lebih dari 7 tahun, kemudian bisa dilihat kerusakan-kerusakan yang ada di kawasan Kota Semarang yaitu Ngaliyan, (seperti) kerusakan infrastruktur, jalan yang berdebu dan truk bermuatan itu mengakibatkan paling tidak satu hari satu korban. itu salah satunya korban mahasiswa UIN Walisongo Semarang, entah itu terjadi tabrakan, tetapi alasannya truk yg bermuatan lebih mengakibatkan seperti itu,” ungkap Bagas yang merupakan pihak aliansi.

Kapolsek Ngaliyan Kompol Indra Romantika, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penindakan terkait kecelakaan truk yang telah terjadi di Beringin.

“Akan diperketat selama 1 bulan terakhir, polsek Ngaliyan udah melakukan penilangan sebanyak 10 kali selama bulan November ini.” tegasnya.

Melalui seruan aksi demonstrasi kali ini, harapannya pihak yang memiliki kuasa lalu lintas di Kota Semarang lebih memperhatikan keamanan lalu lintas khususnya di Jl. Prof. Hamka, Ngaliyan. Aliansi Mahasiswa Walisongo akan terus mengawal proses ini hingga tercapai solusi yang memenuhi rasa keadilan dan keamanan bagi seluruh elemen masyarakat.

Aliansi Mahasiswa UIN memberhentikan truk bermuatan besar

“Kami mengawal penuh dan mengadvokasi penuh terkait keresahan-keresahan apalagi didaerah Kota Semarang apalagi warga Ngaliyan,” tutup Bagas sebagai salah satu pihak aliansi. Mahda&Selvina_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *