Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » NEWS » Gandeng 15 Desa; Dinkes Pati sebagai Fasilitator Peduli Covid

Gandeng 15 Desa; Dinkes Pati sebagai Fasilitator Peduli Covid

  • account_circle admin1
  • calendar_month Sen, 12 Okt 2020
  • visibility 41
  • comment 0 komentar
Dolumentasi melalui Zoom Meeting bersama Dinas Kesehatan Kabupaten pati,Dr. Ling. Ahmad Qosim, Amd. KL. SKM.MT

Dolumentasi melalui Zoom Meeting bersama Dinas Kesehatan Kabupaten pati,Dr. Ling. Ahmad Qosim, Amd. KL. SKM.MT

lpminvest.com- “Pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan, mulai dari himbauan, ancang-ancang ekonomi sampai pemberian stimulus di berbagai sektor. Sebaliknya, justru masyarakat yang merasa menjadi korban malah enggan untuk melindungi diri dan orang sekitar, perlindungan terkecil misal memakai masker dan rajin cuci tangan,” statement yang diungkapkan  Dina sebagai bukti Sharing Session Peduli Covid-19 dimulai. Minggu,(11/10/2020).

Sesuai tema Sharing Session Padukan Tokoh Masyarakat Antardaerah sebagai Wadah Entaskan Perluasan Dampak Covid-19, maka acara ini diikuti oleh 15 desa dari enam kabupaten dengan Ahmad Qosim selaku bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pati sebagai fasilitator diskusi.

“kegiatan ini bersifat internal, dimana partisipan aktif di dalam diskusi hanya meliputi perwakilan dari masing-masing perangkat desa anggota KKN Reguler dari Rumah Angkatan 75 Kelompok 17 UIN Walisongo Semarang yang tersebar di enam kabupaten yaitu Kabupaten Semarang Blora, Pati, Kudus, Salatiga, Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah,” terang Dwi Ari selaku koordinator kelompok.

“Susah untuk menghilangkan stigma negatif terkait laporan angka terpapar covid-19 yang setiap hari terus melonjak. Wajar saja, bermunculan berita segala macam penyebab kematian dikaitkan dengan covid-19 yang semakin meredupkan kepedulian masyarakat terhadap covid-19,” tindas moderator berdara cantik Dina Rosyida.

Qosim memaparkan bahwa masyarakat Indonesia digolongkan menjadi tiga yaitu golongan yang percaya covid itu ada, golongan yang percaya tapi mengabaikan, dan terakhir tidak percaya.

“Golongan masyarakat tentang covid ada tiga, akan tetapi balik lagi bahwa ilmu yang paling susah adalah ilmu sadar. Masyarakat kita minim akan hal itu. Bahkan ketika tetangga ada yang terpapar covid justru dikucilkan dan ketika hendak melakukan karantina mandiri justru ditolak. realitanya masyarakat belum punya kesadaran pentingnya masker,” keresahan Qosim yang kebetulan juga Satgas NU peduli covid Pati.

Penegakan peduli covid-19 ini sudah dilaksanakan melalui beberapa elemen atau sektor pemerintah yaitu TNI, PNS, perangkat desa, polisi, satpol-PP.

“Terbukti cara ini efektif, karena ketika ada razia mereka semua menaati peraturan yang ada. Tapi kenyataannya, masih rendah akan kesadaran terhadap peduli Covid19,” tegasnya.

Meskipun hanya berlangsung melalui kanal Zoom Meeting, diskusi malam ini bukan hanya dikemas dalam aspek kesehatan melainkan juga ekonomi.

Dari segi ekonomi, lanjut Ahmad Qosim, mengatakan  dampak yang terjadi tidak terlalu signifikan karena kita berbasis pada sektor agraris yaitu perikanan dan pertanian.

“Di daerah saya, Desa Kalikayen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang juga salah satu yang sedang digalakkan yaitu budidaya ikan dan hidroponik untuk mengurangi dampak dari ekonomi di tengah pandemic,” ungkap Eva Adita Ningtyas salah satu partisipan.

Selain itu, salah satu program upaya NU peduli Covid-19 yaitu mengadakan program limbah dapat diolah menjadi bio gas. Hasilnya dapat menurunkan dampak dari Global Warming.

Peran inilah yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat untuk peningkatan gizi dan ketahanan pangan. Hal tersebut dapat menurunkan zat karsinogen. Zat karsinogen dapat menyebabkan proses pertumbuhan menjadi terganggu, sehingga rentan terjadinya penyakit kanker. Mahasiswa yang sedang KKN punya peran untuk mensosialisasikan ini kepada masyarakat setempat,” pungkas laki-laki bergelar Doctor Lingkungan tersebut. (Ari,Kiki_[i])

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Parade Budaya Turut Meriahkan PBAK UIN Walisongo

    Parade Budaya Turut Meriahkan PBAK UIN Walisongo

    • calendar_month Sen, 21 Agu 2017
    • account_circle admin1
    • visibility 33
    • 0Komentar

    lpminvest.com–  Pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Walisongo  2017 turut dimeriahkan oleh penampilan Parade Budaya. Pementasan budaya bertempat di lapangan utama pelaksanaan upacara pembukaan, lapangan sepakbola Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pertunjukkan parade budaya ini menampilkan berbagai kesenian meliputi; tari Gambang Semarang oleh kelompok tari mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD); Pemeragaan […]

  • Mengkaji Peran Media Sosial Dalam Polarirasi Opini

    Mengkaji Peran Media Sosial Dalam Polarirasi Opini

    • calendar_month Ming, 26 Jan 2025
    • account_circle admin1
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Oleh : Mahda Nuurainiyah Internet di era sekarang sudah seperti kebutuhan pokok, maraknya penggunaan medsos, telepon genggam, dan perangkat cerdas lainnya. Internet menawarkan berbagai kemudahan yang mampu diterima segala usia. Pengoperasian yang mudah telah menjangkau satu dunia, menggantikan peran koran sebagai sumber informasi. Fitur-fitur yang canggih juga memudahkan terbentuknya ruang diskusi daring. Sayangnya internet yang […]

  • Tegakkan Aturan Jam Malam, Kampus Sita SK UKM

    Tegakkan Aturan Jam Malam, Kampus Sita SK UKM

    • calendar_month Sen, 17 Feb 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Menilik Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Nomor 108 Tahun 2016 tentang Tata Tertib Mahasiswa UIN Walisongo, pasal  4 diatur mengenai Hak Penggunaan Fasilitas Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Dimana  pembahasan dalam tulisan ini hanya mengacu pada dua poin yaitu poin pertama dan keenam  dari pasal tersebut. Setiap lembaga kemahasiswaan intra kampus UIN Walisongo berhak […]

  • Perempuan di Titik Nol

    Perempuan di Titik Nol

    • calendar_month Rab, 30 Apr 2025
    • account_circle admin1
    • visibility 68
    • 0Komentar

    Judul            : Perempuan di titik nolPenulis         : Nawal el-SaadawiPenerjemah : Amir Sutaarga (Bahasa Indonesia)Tahun terbit : 2002 (edisi ke-6)Penerbit       : Yayasan Obor Indonesia, JakartaHalaman      : 156 halamanJudul asli      : Emra’a enda noktas el sifr Buku ini menceritakan perjalanan hidup Firdaus sejak […]

  • 74 Tahun Indonesia Merdeka; Apa Kabar Literasi Kita?

    74 Tahun Indonesia Merdeka; Apa Kabar Literasi Kita?

    • calendar_month Sab, 17 Agu 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Kata merdeka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga makna. Pertama, bebas. Maksud bebas di sini tentu sudah kita rasakan sejak 17 Agustus 1945, yakni bebas dari penjajah. Hal ini tidak terlepas dari peran pahlawan yang gugur di medan perang maupun yang berjuang memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kedua, tidak terkena atau lepas dari tuntutan. […]

  • Sistem  GPN BI; Perlu Interkoneksi dan Interopebilitas Antarlembaga

    Sistem  GPN BI; Perlu Interkoneksi dan Interopebilitas Antarlembaga

    • calendar_month Jum, 15 Nov 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Sosialisai Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) oleh Bank Indonesia usai dilaksanakan di Kantor Bank Indonesia cabang kota Semarang. Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai mahasiswa dari universitas sekota Semarang. Kamis (14/11/2019). Irwan Daud, Departemen Elektronifikasi Bank Indonesia Pusat (Jakarta) memaparkan bahwa GNP adalah sistem untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). “Gerakan Pembayaran Nasional ini akan mendukung […]

expand_less