Oleh: Amimah Ulul Mualifah
Aku sendiri juga tak mengetahuinya, Emak.
Semua hal kemarin terbungkus dengan rapinya dalam memori.
Seringkali terputar dengan sendirinya,
Melintas di bayangan mataku.
Bibirku jadi mengembang sepuluh senti.
Kenangan.
Aku suka mengenangnya. Terlebih
Tentang mereka.
Terlebih tentang dengannya dan mereka.
Emak, apakah Tuhan memiliki mesin pengulang waktu?
Hari-hari kemarin terasa begitu manis untuk aku lenyapkan.
Aku ingin meminta ke Tuhan, Emak.
Agar Beliau berbaik hati untuk memberiku mesin itu,
atau paling tidak meminjamiku
Mungkin dengan begitu aku dapat menjadi seseorang yang penyukur
Seperti ajaranmu, Emak.
Emak, kenangan kemarin memiliki dua sisi kan, Mak.
Seperti ajaranmu, lagi.
Antara hanya tinggal kenangan
Dan pelajaran.
Emak, kenangan itu
Katamu,
Tuhan menyembunyikan sesuatu di baliknya
Dari kita.
Aku ingin mengetahuinya.
Atau aku curi saja dari-Nya.
Ataukah aku abaikan saja baiknya?
Tanjungsari, Ngaliyan; 27 Februari 2019