Tantangan Bonus Demografi; Investasi Jadi Solusi

Fanny Rifqi El Fuad ketika menyampaikan materi dalam Investion 2019 di Audit II kampus III UIN Walisongo Semarang. Rabu, (13/11/2019)
Fanny Rifqi El Fuad ketika menyampaikan materi dalam Investion 2019 di Audit II kampus III UIN Walisongo Semarang. Rabu, (13/11/2019)
Fanny Rifqi El Fuad ketika menyampaikan materi dalam Investion 2019 di Audit II kampus III UIN Walisongo Semarang. Rabu, (13/11/2019)

lpminvest.com- Investion 2019 adalah seminar nasional pasar modal syariah yang diselenggarakan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Seminar ini dihadiri oleh tiga narasumber yakni Herry Gunawan Muhammad, Davis Giola Lesmana, dan Fanny Rifqi El Fuad. Seminar nasional pasar modal syariah yang bertajuk Sukses Sejak Dini Dimulai dengan Investasi Halal Masa Kini  ini berlangsung di Audit II Kampus III UIN Walisongo Semarang.

“Kenapa temanya “Sukses Sejak Dini Dimulai dengan Investasi Halal Masa Kini”? Karena ketika dimulai sejak dini, kita masih punya banyak peluang untuk mencari teman. Selain itu juga karena kita muda maka kita harus berpikir cara sukses di hari tua,” terang M. Naufal Aiman Faizony. Rabu, (13/11/2019).

Fanny Rifqi El Fuad selaku IDX Islamic Jakarta menjelaskan tantangan dalam bonus demografi di kalangan masyarakat.

“Tantangan dalam bonus demografi yaitu middle income trap. Maksudnya yaitu jebakan gaya hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan. Masyarakat nyaman dengan gaya hidup konsumtif, sehingga lupa untuk memiliki aset,” ungkap Fanny.

Selain itu, Fanny  juga jelaskan bahwa ada tantangan lain yang disebut sandwich generation.

Tantangan selanjutnya yaitu sandwich generation, yaitu kondisi terjepit di antara dua tanggungan finansial.

Untuk mengatasi tantangan di atas maka perlu kecerdasan finansial dalam mengelola atau merancang keuangan sejak dini.

“Anak muda harus cerdas finansial, dan level kecerdasannya ada lima. Level satu, cerdas nghabisin uang. Level dua, menyisihkan uang. Level tiga, menghasilkan uang. Level empat, mengamankan uang. Level lima, melipatgandakan uang,”tambahnya.

Dalam closing statement, Fanny mengungkapkan bahwa ketika gagal menjadi pria tampan maka jadilah pria mapan dengan begitu wajah akan termaafkan.

“Ketika gagal menjadi pria tampan maka jadilah pria mapan dengan begitu wajah akan termaafkan. Cara sederhananya yaitu melalui investasi sejak dini,” pungkasnya. (Ari_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *