Tips Bertahan Hidup Bagi Pengusaha di Tengah Pandemi Corona

Oleh : Ahyar Manarul Sumber gambar : google
Oleh : Ahyar Manarul Sumber gambar : google
Oleh : Ahyar Manarul Hidayah Fatah 
Sumber gambar : google

Aktivitas ekonomi tidak luput dari dampak penyebaran virus corona yang dari hari ke hari semakin mengkhawatrikan. Akibatnya, banyak pengusaha terancam gulung tikar karena omzet berkurang drastis.

Hari ini dunia ditempa musibah virus bernama Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Wabah penyakit yang berasal dari Wuhan, Cina ini sekarang sudah merebak ke seluruh dunia. Menurut data dari cnbcindonesia.com  saat tulisan ini ditulis, sedikitnya ada 2.092 kasus, dengan 191 meninggal, dan 150 sembuh di Indonesia. Untuk mengantisipasi kondisi yang semakin parah pemerintah Indonesia menghimbau pada masyarakat untuk melakukan physical distancing dan social distancing. Masyarakat diminta untuk menjalankan aktivitas di rumah, mulai dari bekerja, belajar, serta meminimalisir kegiatan apapun di luar rumah lainnya.

Akibat dari situasi seperti ini, dampaknya terhadap sektor ekonomi sangat besar. Banyak pengusaha terancam gulung tikar karena mengalami penurunan omzet penjualan yang tajam. Dilansir dari cnbcindonesia.com, Pengusaha memperkirakan, mereka hanya bisa bertahan sampai Juni 2020. Ini bisa diartikan dalam hal kemampuan berproduksi dan tenaga kerja.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, mengatakan dampak Covid-19 ini hampir menyentuh semua sektor, seperti ada 698 hotel yang tutup, hanya 10% transportasi daerah yang masih beroperasi, hingga industri manufaktur yang mengalami kesulitan cash flow atau minus.
Haryadi menyebutkan, sektor yang paling awal terkena pandemi corona ini adalah hotel dan restoran, sampai saat ini bahkan bertumbangan menutup operasi. Selain itu, ada sektor transportasi darat dan udara. Sektor manufaktur sudah mengalami penurunan produksi sampai 50%.

Pemerintah tidak tutup mata dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan empat insentif perpajakan guna membantu wajib pajak terdampak pandemi. Keempat insentif tersebut terkait dengan ketentuan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 25, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Ketentuan insentif ini tertuang di dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23 tahun 2020, yang berlaku mulai 1 April sampai September 2020.

Memang seluruh lapisan pengusaha saat ini berada pada situasi yang sulit. Akan tetapi, tidak akan ada penyakit tanpa obat. Berikut adalah tips-tips yang bisa dilakukan pelaku usaha dalam mempertahankan bisnisnya di tengah wabah corona.

Pertama, evaluasi kinerja perusahaan. Dalam situasi yang sulit seperti ini adanya evaluasi menjadi penting agar kinerja perusahaan bisa lebih efektif. Anda bisa mengurangi biaya produksi jika permintaan pasar mulai menurun. Perhatikan dengan cermat pendapatan dan pengeluaran. Hindari pengeluaran  pengeluaran yang sifatnya tidak terlalu penting. Sebagai contoh, Anda bisa menekan biaya listrik dan telepon karena sebagian karyawan bekerja di rumah. Sebaiknya lakukan evaluasi lebih rutin di masa-masa seperti ini.

Kedua, gunakan dana darurat. Dana darurat tidak hanya harus dimiliki individu, tapi juga perusahaan. Omzet penjualan yang menurun menyebabkan dana untuk biaya produksi juga berkurang. Perusahaan harus memiliki dana darurat agar bisa dimanfaatkan di situasi seperti ini.

Ketiga, mengecek persediaan bahan baku dan stok. Di saat aktivitas ekonomi melambat, sangat mungkin terjadi kelangkaan bahan baku. Hal ini akan menjadi masalah bagi para pebisnis. Tidak ada salahnya untuk tetap meng-update informasi terkait produk. Memastikan bahan baku produk tersedia dengan baik. Andai terjadi kelangkaan, Anda harus mulai menyusun strategi yang akan dipakai, misalnya mengurangi anggaran lain agar tetap bisa mendapatkan bahan baku yang sama, atau mencari bahan pengganti.

Keempat, beralih ke online. Aktivitas sosial yang dibatasi membuat orang jarang keluar rumah. Bahkan kegiatan ini dikampanyekan langsung oleh pemerintah dengan nama social disntancing dan physical distancing. Bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus. Situasi ini berimbas pada kegiatan ekonomi yang melemah. Pasar menjadi sepi sehingga konsumen berkurang. Untuk usaha yang sekiranya masih mungkin dialihkan ke online, lebih baik segera dialihkan dan diefektifkan. Agar konsumen bisa tetap memesan tanpa harus keluar rumah.

Kelima, Manfaatkan Customer Relationship Management (CRM). CRM ini adalah suatu upaya strategis yang mengkolaborasikan antara strategi pemasaran dan teknologi informasi. Sebagai pebisnis, Anda bisa menjalin hubungan baik dengan konsumen dalam meningkatkan profitabilitas. Manfaatkan database customer, jadikan peluang ini untuk kemudian anda bisa kirim pesan baik via SMS, WhatsApp, email atau yang lainnya. Anda bisa menyosialisasikan tentang corona, menginfokan soal promo, atau mengajak pelanggan supaya memesan lewat online.

Keenam, tunjukan komitmen pada pelanggan. Inilah saat yang tepat bagi anda untuk menunjukan pada pelanggan bahwa Anda adalah yang terbaik. Misal, jika bisnis anda bergerak di bidang makanan, apabila pelanggan tidak bisa datang langsung ke tempat anda, dorong mereka untuk memesan lewat online. Dengan tetap memperhatikan kualitas dan pelayanan yang maksimal. Pelanggan akan puas ketika anda bisa memenuhi kebutuhan mereka. Tunjukan yang terbaik disaat situasi sulit seperti ini.

Terakhir, beri insentif. Memperhatikan kesejeahteraan karyawan merupakan satu hal penting. Jika penjualan online sudah dilakukan, Anda harus bisa memberikan insentif pada karyawan. Hal ini untuk mendorong semangat bekerja dan bisa mencapai target. Situasi sulit menyebabkan pemasukan menjadi lesu, jika tidak ada motivasi yang kuat maka dampaknya akan berimbas pada perusahaan. Perhatikan juga dalam pembagian shift karyawan. Bagaimana pun juga fenomena virus ini sifatnya menular. Maka penting bagi kita untuk mencegah penularan tersebut.

Itulah sedikit tips yang mungkin bisa dilakukan bagi anda yang sedang menjalankan bisnis di situasi saat ini. Situasi sulit mengharuskan kita untuk berpikir cermat dan melakukan langkah-langkah strategis. Langkah-langkah itu bisa dilakukan demi keberlangsungan bisnis agar tetap hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *