UIN Walisongo Bertandang Ke Tiga Negara
- account_circle admin1
- calendar_month Sen, 17 Nov 2014
- visibility 712
- comment 0 komentar
lpminvest.com– Project Implementing Unit (PIU) UIN Walisongo Semarang adakan Seminar hasil penelitian diluar negeri. Rabu, (22/10). Seminar yang diadakan di Hotel Patra Jasa ini dihadiri oleh doktor dari berbagai universitas di Semarang. Selain itu dosen dan mahasiswa UIN Walisongo juga turut mengikuti acara tersebut.
Kampus yang telah konversi menjadi UIN ini, pasalnya mengadakan acara Doctoral Research dan Visiting Profesor ditiga negara. Rahman el Junusi selaku bendahara PIU sekaligus ketua panitia mengatakan bahwa research ini merupakan upaya pengembangan lembaga. “Penelitian ini dilaksanakan selama sebulan di tiga negara, yakni The University of Queensland Australia, Marmara University Turki dan Universitas Saint Islam Malaysia”, terangnya.
Rahman menambahkan, skema pengembangan lembaga melalui penelitian ini merupakan bagian implementasi dari tridharma perguruan tinggi dan untuk menghidupkan atmosfer akademik dikampus. “Melalui seminar ini juga untuk mengekspos hasil penelitian mereka. Kemudian tentu ini bagian dari tanggungjawab akademik”, tambahnya.
Seminar hasil penelitian ini mengadirkan Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kemenag RI Prof. Dr. Ahmad Gunaryo, M.Soc, Sc. sebagai reviewer di bidang hukum dan sosial. Kemudian Prof. Muhajirin dari Undip dibidang Humanities dan Prof. Ibnu Hajar mereview dari aspek penelitian pendidikan dan sosial.
Prof. Gunaryo berkomentar bahwa kegiatan penelitian diluar negeri ini sangat positif dan penting. “Karena ini menjadi pengalaman internasional dan sebenarnya pelajaran yang dibawa bukan soal penelitian saja. Namun bagaimana menyikapi banyak hal diluar sehingga manfaatnya sangat luas”, ungkapnya saat ditemui crew setelah acara.
Dirinya menambahkan kegiatan semacam ini perlu dilanjutkan agar kita tidak jago lokal saja. “Kemudian disini peneliti mempunyai tanggungjawab moral untuk share sehingga ada kritik-kritik disana. Agar interpretasinya tidak benar sendiri. Lalu dibuat jurnal dan buku untuk bahan ajar”, tambahnya. (Invest_zizi).
- Penulis: admin1
Saat ini belum ada komentar