lpminvest.com– Rabu, (16/6/2021) Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (Forshei) UIN Walisongo Semarang merayakan hari lahirnya (harlah) yang ke-13. Diadakan dari tanggal 14-16 Juni 2021, pada hari inilah puncaknya. Puncak kegiatan yang diselenggarakan adalah seminar nasional dengan tajuk “Percepatan Digitalisasi UMKM sebagai Ikhtiar Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi.” Hal tersebut merupakan bagian dari pengabdian Forshei kepada masyarakat yang selaras dengan perkembangan teknologi di masa ini.
Di masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia tentu berdampak pada sektor ekonomi utamanya terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor ekonomi menjadi terganggu akibat pembatasan mobilitas masyarakat di lingkungan luar rumah. Hal tersebut menjadi isu terkini bidang ekonomi yang urgen untuk dicari solusinya. Forshei sebagai organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang kajian tentang ekonomi Islam berusaha membuat forum diskusi untuk mencari solusi di era digital lewat platform digital pula.
Di masa pandemi ini, sebanyak 56.8% UMKM mengalami keterpurukan. Mengingat peran UMKM adalah tulang punggung ekonomi negara, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya terkait dana sebagai bantuan untuk tetap mempertahankan UMKM. Digitalisasi juga diupayakan agar jangkauan pasar dari UMKM lebih luas lagi.
“Forshei berkonsentrasi terhadap kajian isu-isu ekonomi, termasuk isu terkini yaitu terpuruknya UMKM dan percepatan digitalisasinya. Perlu dukungan dari semua pihak untuk mendorong digitalisasi. Digitalisasi dapat meningkatkan level usaha sehingga mudah dijangkau,” terang Sulton Ulumudin selaku Ketua Forshei dalam sambutannya.
Menurut Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Mohamad Arja Imroni, percepatan seharusnya segera dilakukan di masa-masa pandemi ini. Di masa yang belum menentu ini merupakan sebuah keberhasilan bagi setiap usaha yang masih bisa bertahan.
“Forshei ini memilih tema yang menarik yaitu Percepatan Digitalisasi UMKM sebagai Ikhtiar Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi. Sebenarnya kita masih berada dalam masa pandemi dimana harus segera dilakukan percepatan digitalisasi UMKM. Ide atau gagasan digitalisasi merupakan hal penting di era revolusi industri 4.0 ini,” tutur Arja Imroni dalam pembukaannya.
Tantangan Digitalisasi UMKM
Arja Imroni juga menambahkan bahwa masalah yang masih santer terkait digitalisasi bisnis adalah tingkat pemahaman masyarakat. Seberapa jauh masyarakat mengenal digitalisasi yang dapat membantu usahanya. Seberapa besar UMKM yang terlibat dan mengenal baik teknologi digitalisasi dalam bisnis.
Paparan narasumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah juga membahas tentang tantangan yang dialami. Mindset pelaku usaha menjadi hal yang perlu dibrain washing agar tercapai percepatan digitalisasi yang berorientasi pada keberlanjutan UMKM.
“Hal dasar yang perlu diubah adalah mindset, tidak sekadar brainstorming mungkin. Tantangan yang ada perlu adanya kolaborasi dari akademisi di berbagai bidang. Mungkin para akademisi bidang psikologi dapat membantu menanamkan mindset yang bagus bagi para pelaku UMKM. Kita semua juga harus menjadi agen digital bagi mereka karena kita tidak bisa memaksa semua untuk paham teknologi,” papar Mustafa yang menjadi pembicara pertama.
Seminar nasional ini diselenggarakan lewat platform Zoom Meeting sebagai rangkaian acara terakhir. Sebelumnya, Forshei juga menyelenggarakan lomba karya tulis ilmiah nasional yang diikuti para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada 15 Juni lalu Forshei juga mengadakan launching Majalah Falah Edisi ke-13 sebagai bagian dari rangkaian harlah Forshei tahun ini. Nabilla_[i]