lpminvest.com- Tim Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RdR) ke-75 Kelompok 49 UIN Walisongo Semarang membantu pengurus masjid Jami’ Nurul Islam Kelurahan Purwoyoso, Ngaliyan, Kota Semarang dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). PHBI ini untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rabu (28/10/2020)
Nabi Muhammad sangat berarti bagi umat Islam. Beliaulah yang menuntun umat menuju kehidupan terang benderang seperti sekarang. Berabad-abad yang lalu, pada Senin tanggal 12 Rabiul Awal Nabi Muhammad SAW lahir bertepatan dengan tahun gajah. Saat itu bala tentara Abrahah menunggangi gajah hendak menghancurkan ka’bah, tetapi dihalau oleh burung Ababil yang dikirim oleh Allah SWT. Hari itulah menjadi hari yang sangat dinantikan seluruh umat manusia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengurus masjid, Asfuri Ahmad dalam tausyiahnya. Asfuri juga menyampaikan bahwa kelahiran Nabi Muhammad disambut oleh seluruh umat, bahkan jutaan malaikat turut bertasbih dan bertahmid. Selain itu, berhala-berhala yang disembah kaum Yahudi hancur lebur dan api abadi yang disembah Umat Majusi padam.
“Kelahiran Nabi Muhammad sangat ditunggu seluruh umat, bahkan Arsy ikut berguncang dan langit menjadi terang benderang. Seluruh umat bersuka cita. Sehingga, setiap peringatan Maulid Nabi semua umat ikut senang dan mengharapkan syafaatnya dengan bersholawat,” jelasnya.
Peringatan Maulid Nabi ini dilaksanakan rutin, selama 12 hari pada bulan Maulid tahun Hijriyah. Meskipun di tengah pandemi, peringatan maulid tetap dilaksanakan. Sekretaris Masjid Jami’ Nurul Islam, Misbah Zen mengatakan bahwa maulid tetap dilaksanakan di tengah pandemi tanpa mengurangi rasa cinta kepada nabi.
“Pandemi ini musibah dari Allah Swt. Sikap kita kaitannya dengan maulid nabi supaya tidak mengurangi rasa cinta kita kepada nabi, siapa tahu cinta itu menjadi obat untuk kita. Dikarenakan maulid sudah menjadi progam setiap tahun maka tetap dilaksanakan tetapi dengan menaati protokol kesehatan,” terang Misbah.
Kegiatan Khataman Maulidur Rasul Dziba’ Albarjanzi ini diikuti oleh pengurus masjid, tim KKN serta masyarakat. Penanggung Jawab (PJ) kegiatan, Anjarwati menjelaskan acara ini mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap memakai masker dan jaga jarak. Di masjid juga disediakan handsanitizer dan pengecekan suhu tubuh.
“Acara maulid ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad Saw. dan cara kita mengenang beliau. Meskipun sedang pandemi, bukan halangan untuk tetap bersholawat dan memperingati hari lahir Nabi Muhammad. Tentunya dengan tetap menaati protokol kesehatan,” pungkas Anjar. [i]