Ruchman Basori: Pemuda Indonesia Perlu Out of The Box

Dari kiri: Moderator Nafis Ghifari, Sabilillah Ardie, Imam Yahya, dan Ruchman Basori saat bersiap mengisi dialog publik FEBI di Audit 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Kamis, (5/12/19).
Dari kiri: Moderator Nafis Ghifari, Sabilillah Ardie, Imam Yahya, dan Ruchman Basori saat bersiap mengisi dialog publik FEBI di Audit 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Kamis, (5/12/19).
Dari kiri: Moderator A.G. Risalun Nafis, Sabilillah Ardie, Imam Yahya, dan Ruchman Basori saat bersiap mengisi dialog publik FEBI di Audit 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Kamis, (5/12/19).

lpminvest.com– Dalam rangka purnabakti Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) FEBI menggelar dialog publik Mengeja Arah Bangsa dengan tajuk “Pemuda Hari Ini Wajah Bangsa Esok Hari” di Audit 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Kamis, (5/12/2019).

Selain diisi oleh Akademisi UIN Walisongo, Imam Yahya, acara ini juga menghadirkan pemateri yakni Sabilillah Ardie, Wakil Bupati Tegal, dan Ruchman Basori, Kasubdit Sarana dan Prasarana Kemahasiswaan Kemenag RI.

Dekan FEBI, Muhammad Saifullah membuka acara sembari menyampaikan manfaat dialog publik ini.

“Acara ini akan menjadi panduan, arahan bagi mahasiswa bagaimana kita menghadapai masa yang akan datang dan saat ini pemuda adalah aset bangsa yang luar biasa,” tutur Saifullah.

Beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia mengumumkan staf khusus presiden yang diisi oleh pemuda milenial dimana  usia termudanya 23 tahun. Hal ini yang mendasari dihadirkannya Sabilillah Ardie, sebab di usianya yang baru 36 tahun sudah menjabat sebagai Wakil Bupati Tegal.

Menjabat Wakil Bupati menjadi pilihan Ardie. Situasinya saat itu Bupati Tegal Ki Enthus Susmono wafat karena sakit di tahun-tahun terakhir masa jabatannya. Akhirnya Wakil Bupati saat itu, Umi, menggantikan posisi Ki Enthus. Dan aturan KPU mengharuskan mencari calon untuk wakil bupati.

“Ada lima calon wakil bupati yang dicalonkan dan saya calon keenam yang berasal dari Jakarta. Dimana kelima calon tersebut tidak memenuhi syarat untuk maju menjadi calon wakil bupati dan saya berasal dari Jakarta ditunjuk menjadi calon wakil bupati Kabupaten Tegal. Kebetulan ayah saya orang asli Tegal,” papar Ardie.

Menerima hasil itu, Ardie semakin mantap untuk memimpin Kabupaten Tegal meski dengan usia yang cukup muda.

“Akhirnya saya maju sebagai calon wakil bupati, karena kalau bukan saya siapa lagi yang akan memimpin kabupaten ini? Disertai rasa percaya diri, yakin kalau saya yang terbaik,” tegas Wakil Bupati milenial tersebut.

Setelah Ardie memaparkan pengalamannya menjadi Wakil Bupati diusianya yang muda, giliran Ruchman Basori menyampaikan materinya. Menurutnya, pemuda Indonesia perlu mengubah mindset agar selalu berinovasi tiada henti yang berorientasi pada leader performance yakni briliant, sedikit gila, agak aneh, dan keluar dari zona aman atau out of the box. Selain itu, ia berpesan agar kaum milenial selalu waspada dalam berideologi agar tidak termasuk dalam golongan yang merusak NKRI.

“Di zaman sekarang ini ada beberapa kelompok yaitu kelompok yang mau mengubah ideologi pancasila dengan ideologi lain, orang yang mengatakan yang lain salah dan yang benar hanya dirinya sendiri, serta kelompok silent majority,” jelas Kasubdit Sarana dan Prasarana Kemenag RI tersebut.

Untuk mempersiapkan generasi emas, Ruchman mengungkapkan perlunya memberikan bekal yang kuat kepada para pemuda.

”Ada dua cara untuk mempersiapkan generasi milenial yaitu dengan digital leadership serta kolaborasi dan sinergi agar terhindar dari pengaruh beberapa kelompok tersebut,” pungkasnya. (Wiwik_[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *