Tingkat perekonomian di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan kini mulai menuai hasil. Berbagai upaya yang dilakukan salah satunya adalah mencanangkan beberapa program yang mendukung masyarakat dalam berwirausaha. Program tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat khususnya para generasi muda agar lebih produktif dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDM) dan membuka lapangan kerja sendiri.
Sebagai contoh program pemerintah yang paling popular adalah Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang mulai dirintis pada tahun 2011. Program tersebut adalah bentuk keperdulian pemerintah baik terhadap perkembangan usaha yang telah berjalan ataupun bagi pemula wirausaha. Program GKN biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa atau alumni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tentu akan menjadi suatu kebanggan, ketika seorang mahasiswa sudah memiliki bisnis dan penghasilan sendiri untuk membiayai massa studinya di bangku kuliah. Sehingga, harapan pemerintah terhadap generasi muda dalam menciptakan lapangan pekerjaan akan terealisasi.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi nasional jumlah wirausaha muda perlu ditingkatkan. Saat ini, jumlah wirausaha menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari website Ciputra Enterpreneurship mencapai 44,220 juta dari 118,17 juta orang penduduk Indonesia yang bekerja pada tahun 2014. Dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 44,01 juta orang, jumlah tersebut mengalami peningkatan.
Dari peningkatan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa semangat dan partisipasi wirausahawan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia semakin tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran perusahaan-perusahaan swasta yang juga turut memberikan kontribusi yang nyata melalui program beasiswa wirausaha. Beberapa perusahaan besar diantaranya adalah Wismilak melalui program Diplomat Succes Challenge, Bank Mandiri melalui program Wirausaha Mandiri, Pertamina dengan program Pertamina Foundation dan masih banyak lainnya. Kegiatan ini di respon positif oleh generasi muda, khususnya mahasiswa untuk berkompetisi dalam menciptakan ide serta gagasan bisnis baik di bidang kuliner, produk barang atau jasa, agrobisnis, teknologi dan produk kreatif lainnya.
Pentingnya Mahasiswa Berwirausaha
Pada diplomasi Soekarno yang mengatakan “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan seluruh dunia”. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa generasi mudalah yang akan membawa kemajuan suatu Negara melalui gagasan, ide, semangat dan kreatifitas mereka. Disini mahasiswa sebagai generasi muda selayaknya memiliki unsure tersebut untuk membangun perekonomian Indonesia agar lebih berkembang dan maju. Maka perlu adanya suatu kegiatan atau tempat yang dapat mendorong kreativitas mereka agar lebih terorganisir. Misalnya suatu komunitas atau organisasi yang berorientasi wirausaha.
Aktivitas kewirausahaan kini menjadi pilihan yang paling diminati kaum muda, khususnya mahasiswa. Komunitas kecil hingga organisasi besar dibidang bisnis dibentuk menjadi wadah untuk menaungi kegiatan mahasiswa entrepreneur. Komunitas ini memiliki kategori yang berbeda sesuai karakter dan kegiatan yang diselanggarakan. Mulai dari komunitas khusus mahasiswa, dewasa, muslim, dan komunitas yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
Biasanya, dalam komunitas bisnis berkegiatan untuk menghimpun para anggotanya dalam menekuni dunia bisnis melalui workshop, seminar dan aplikasi dalam dunia bisnis itu sendiri. Anggota diajarkan bagaimana cara mengolah modal, mengembangkan tenaga kerja, meningkatkan produktifitas dan penjualan, hingga mencari jaringan dan investor. Langkah-langkah ini perlu ditempuh oleh para pengusaha seperti mahasiswa pemula untuk menjalankan bisnisnya agar sesuai yang diharapkan.
Pada dasarnya, efektifitas dalam mengikuti suatu komunitas bisnis memang sangat penting. Namun itu bukanlah jalan satu-satunya untuk memperoleh keberhasilan dalam berbisnis. Komunitas hanya sebagai jembatan yang memberikan akses lebih mudah dalam menggali potensi dan kemampuan mahasiswa untuk berbisnis. Yang paling penting adalah mahasiswa mampu action untuk melakukan aktifitas berwirausaha sekaligus kuliah. Keduanya harus dapat berjalan beriringan, dimana mahasiswa mampu mengatur waktu dan memprioritaskan antara kuliah dengan berwirausaha.
Aktifitas tersebut tentu akan memberi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa sebagai akademisi serta pengusaha muda. Lebih penting, mahasiswa setelah menjadi sarjana akan memiliki bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap atau jiwa wirausaha agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Sehingga, mahasiswa dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian Negara.
Dengan demikian, upaya pemerintah dalam menciptakan wirausaha-wirausaha muda melalui program beasiswa wirausaha dapat dimaksimalkan. Apabila jumlah wirausaha meningkat setiap tahun, maka permasalahan pada kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan mendapatkan solusi yang konkrit. Serta target pemerintah untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang awalnya hanya 1,65% menjadi hingga 2% dari jumlah penduduk pada tahun ini akan terealisasi. Meski tingkat perekonomin Indonesia masih jauh tertinggal dari negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan negara lainnya, tetapi kita tetap optimis Indonesia mampu mengejarnya.
*Wida Isma Iva_Mahasiswa IAIN Walisongo Semester 7