Najwa Shihab Gagal Hadir, Panitia Bimbang Salurkan Donasi 4000 Buku

Kru lpminvest.com saat mewawancarai Ketua DEMA-U, Fahmi terkait penyaluran donasi buku. Rabu, (29/8/2018)
Kru lpminvest.com saat mewawancarai Ketua DEMA-U, Fahmi terkait penyaluran donasi buku. Rabu, (29/8/2018)
Kru lpminvest.com saat mewawancarai Ketua DEMA-U, Fahmi terkait penyaluran donasi buku. Rabu, (29/8/2018)

lpminvest.com- Salah satu rangkaian kegiatan dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di hari terakhir adalah gerakan donasi 4000 buku yang diikuti seluruh Mahasiswa baru UIN Walisongo Semarang. Rabu, (29/8/2018).

Donasi 4000 buku ini diterima dengan baik oleh mahasiswa baru. Mereka merasa kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan, khususnya di daerah yang masih tertinggal.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. “Ya bagus, karena buku yang kita donasikan bisa bermanfaat untuk yang lainnya,” ucap Viki saat ditemui di Auditorium 2 Kampus III.

Rencana awal dari donasi tersebut adalah mendukung gerakan literasi, dengan mendatangkan Najwa Shihab untuk menyambut mahasiswa baru sekaligus memberikan motivasi.

Syarifuddin Fahmi selaku DEMA UIN Walisongo mengungkapkan kepada kru lpminvest.com.

“Adanya kegiatan donasi buku tersebut bertujuan menggaet Najwa Shihab selaku Duta Baca Indonesia untuk datang  ke UIN Walisongo, dengan kompensasi 4000 buku yang nantinya akan disalurkan melalui tim narasinya ke daerah pelosok Indonesia setiap bulan pada tanggal 17,” tuturnya.

Namun rencana tersebut berbanding terbalik dengan tidak hadirnya Najwa Shihab.

“Karena kurangnya komunikasi dengan tim narasi. Terus kami juga bukan petinggi kampus, jadi respon dari tim narasi agak terlalu lambat. Mungkin jika pihak Rektor yang menghubungi responnya akan berbeda karena ini bukan masalah fee, tapi memang membutuhkan negosiasi waktu yang cukup panjang,” jelas Fahmi.

Hal itu sempat membuat bimbang pihak panitia, akan dialokasikan kemana buku-buku tersebut. Menanggapi hal itu, pihak panitia masih berusaha untuk bernegosiasi dengan tim narasi. Jika tetap tidak menemukan titik temu, rencananya 4000 buku tersebut akan dialokasikan ke Taman Baca di seluruh Indonesia, bahkan panitia berencana mendirikan perpustakan di Lombok setelah keadaan membaik. (Sinta, Diana, Anaqoh, Laily-[i])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *