Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » RESENSI » Jayakan Desa, Pondasi Membangun Indonesia Raya

Jayakan Desa, Pondasi Membangun Indonesia Raya

  • account_circle admin1
  • calendar_month Sel, 16 Jan 2018
  • visibility 55
  • comment 0 komentar

109751membangun-indonesia-dari-desa

Judul buku          : Membangun Indonesia dari Desa

Penulis                 : Prof. Gunawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari

Penerbit               : Media Pressindo

Tahun`                : 2016

Tebal                    : xxi + 262 halaman

Peresensi             : Amimah Ulul Mualifah

Demi kemajuan Indonesia, pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia secara merata, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Melalui  pembangunan yang merata maka keadilan sosial akan tercapai, sebagaimana tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Melihat kesenjangan pembangunan di Indonesia masih terasa sampai saat ini, maka  pemerintah berupaya melakukan pembangunan dari pinggiran, yang mana dipahami sebagai pembangunan dari desa. Buku berjudul Membangun Indonesia dari Desa  ini membahas mengenai bagaimana desa sebagai salah satu kunci pembangunan Indonesia dapat menjalankan fungsi dan perannya guna memberdayakan dan memajukan ekonomi masyarakat agar  kesejahteraan rakyat dapat tercapai.

 Perlu disadari bahwa sebagian besar warga negara Indonesia tinggal di wilayah pedesaan. Oleh karena itu, pembangunan Indonesia menjadi negara yang besar dan kuat perlu dimulai dari instrumen masyarakat kecil, yaitu desa. Desa memiliki berbagai potensi yang jika diberdayakan akan sangat memberi dampak positif bagi pembangunan Indonesia, seperti potensi alam, sumber daya manusia (SDM), ekonomi, keuangan hingga sosial. Atas Potensi-potensi yang dimiliki desa tersebut perlu adanya pemberdayaan oleh masyarakat setempat agar dikelola dengan baik untuk kepentingan kesejaheraan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah bagaimana menjadikan rakyat berdaya, yaitu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, dapat menghasilkan dan menikmati produk yang dihasilkan (hal. 96). Dalam buku ini diperkenalkan prinsip dasar pemberdayaan masyarakat, yaitu Kerja-Untung-Menabung. Maksudnya ialah setiap orang harus bekerja ataupun berbisnis agar memiliki keuntungan atau pendapatan, sehingga dengan pendapatan yang diperolehnya dapat ditabung. Tabungan sangat penting bagi masyarakat untuk keperluan masa depan atau investasi yang lebih luas. Konsep ini berkaitan dengan pembangunan mental SDM, khususnya SDM pedesaan. Mental masyarakat desa yang mandiri   akan menjadikan mereka mampu untuk lebih mengembangkan potensi yang dimilikinya dan potensi yang ada di lingkungannya (desa).

Selain konsep Kerja-Untung-Menabung, dalam buku yang terbit tahun 2016 ini juga memperkenalkan konsep One Person One Product (OPOP), One Village One Product (OVOP), dan One Village One Corporation (OVOC).  OPOP merupakan konsep yang menekankan pada kesadaran individu agar mampu menghidupi dirinya sendiri dengan memaksimalkan potensi dirinya untuk lebih produktif. Individu yang menghasilkan, berproduksi atau bahkan berprestasi dengan apa yang diusahakan atau dihasilkan akan menjadi sumber penghasilannya. Dengan penghasilan yang dimiliki akan membuat individu itu berdikari sehingga tidak tergantung dengan orang lain.

OVOC adalah pengembangan dari OPOP, yaitu produk-produk yang dihasilkan oleh setiap individu di desa kemudian akan menghasilkan satu produk unggulan yang akan menjadi ikon desa. Produk yang telah terindentifikasi menjadi ciri khas itu akan mempermudah dalam pemberdayaan masyarakat karena kerjasama akan lebih mudah dalam pengembangan produk yang dapat terkonsentrasi tersebut. Selain itu dengan OVOP akan lebih mudah pengelolaan dan pembinaannya.

Sebagai suatu gerakan, OVOP bahkan digunakan untuk mengukur keberhasilan program Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2010-2014. Kementerian Koperasi dan UMKM juga menargetkan gerakan OVOP di 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia (hal. 210). OVOP tidak hanya ada di Indonesia, tetapi di beberapa negara seperti Thailand, Filiphina, Jepang dan China juga menerapkan OVOP dengan nama yang berbeda-beda.

Adapun OVOC merupakan bagian dari upaya untuk peningkatan kualitas dan mengembangkan UMKM. Dengan produk-produk yang dimiliki masyarakat desa yang kemudian menjadi satu produk unggulan desa agar jau lebih memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dibentuklah suatu korporasi, baik berbentuk koperasi ataupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Korporasi ini harus dikelola dengan prosesional yang semata-mata demi kepentingan masyarakat desa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam buku hasil karya dosen teladan dan lulusan pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini juga memberikan contoh-contoh keberhasilan dari OVOP khususnya OVOP hasil inisiasi Dashboard Ekonomika Kerakyatan (DEK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM dan kerjasama dengan berbagai pihak.  DEK FEB UGM berinisiatif membangun desa binaan sebagai desa percontohan yang berbasis OVOP. Desa percontohan dianggap penting karena akan membantu dan mendorong desa-desa lain untuk maju.

Beberapa contoh daerah di Yogyakarta yang telah sukses penerapkan OVOP diantaranya Gunung Kidul dengan produk Topeng Pak Sudjiman (Ketua UKM Karya Manunggal) maupun produk makanan dan kerajinan tangan produksi lokal, Sleman dengan budidaya padi dalam pot dan potensi kesenian Gamelan di Dusun Mudal, Kulon Progo dengan slogannya Bela-Beli Kulon Progo telah membuat warga Kulon Progo menjadi mandiri dengan menggunakan produk yang dihasilkan sendiri untuk keprluan sehari-hari, dan Bantul dengan budidaya cacing dan pengolahan pakan ternak.

Buku ini menyajikan teori-teori dan konsep-konsep yang cukup terperinci terkait pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, juga disajikan beberapa contoh pemberdayaan masyarakat desa yang telah ada, sebegaimana yang penulis jelaskan sebelumnya. Hanya saja, dalam pemaparan atau pembahasan isi buku terkesan kurang runtut dan berbelit-belit dan ada beberapa bab dan materi yang diulang-ulang. Selain itu pembahasan terkait contohnya kurang mendalam, sehingga terkesan menggantung dan akan membuat pembaca kurang bisa memahami secara menyeluruh.

Namun, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, buku ini layak dibaca guna memberi pemahaman mengenai pentingnya pemberdayaan desa demi kesuksesan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya bagi masyarakat desa. [i]

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cinta dan Bisnis Itu Universal, Jangan Berhenti di Hari Ini

    Cinta dan Bisnis Itu Universal, Jangan Berhenti di Hari Ini

    • calendar_month Jum, 14 Feb 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 59
    • 0Komentar

    “Selamat hari valentine” semoga kasih sayang senantiasa menyertaimu selalu tanpa terhalang pemberian harapan palsu. Kalau kalian lahir era 90-an pasti pernah lihat musim-musim cokelat, boneka dan setangkai bunga yang diberi cuma-cuma untuk pujaan hati di bangku sekolah menengah pertama, anggap cinta monyetlah. Sabar ya kalau kamu hanya sanggup melihat tanpa merasakan sensasi makan cokelat dari […]

  • Virus Covid-19 Kembali Jadi Momok Penundaan KKL FEBI Dalam Negeri

    Virus Covid-19 Kembali Jadi Momok Penundaan KKL FEBI Dalam Negeri

    • calendar_month Sab, 14 Mar 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 42
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Sampai detik berita ini dirilis, ada 96 orang pasien yang terkonfirmasi positif virus Covid-19. Dilangsir dari liputan6.com, Yurianto menyatakan bahwa virus ini sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia. Wilayah tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Tangerang, Bali, Manado, dan Pontianak. Sabtu, (14/3/2020). Menindaklanjuti informasi tersebut Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas […]

  • Webinar Moderasi Beragama, Keshalihan Sosial dan Ritual Sama Pentingnya

    Webinar Moderasi Beragama, Keshalihan Sosial dan Ritual Sama Pentingnya

    • calendar_month Ming, 25 Okt 2020
    • account_circle admin1
    • visibility 40
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Bertajuk Suarakan Moderasi Beragama untuk Pebaharuan Karakter Milenial adalah sebuah webinar moderasi agama yang digelar oleh kelompok 17 Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RdR) Angkatan 75 UIN Walisongo Semarang. Minggu, (25/10/2020). Melalui Zoom Meeting Khoirul Anwar hadir sebagai narasumber, yang kebetulan juga penulis buku Berislam di Era Mienial. “Judul diskusi kita pagi ini […]

  • Semarakkan Hari Santri Nasional 2021, KKN RdR Kelompok 68 Gelar Festival Lomba  di TPQ Miftahul ‘Ulum

    Semarakkan Hari Santri Nasional 2021, KKN RdR Kelompok 68 Gelar Festival Lomba di TPQ Miftahul ‘Ulum

    • calendar_month Jum, 29 Okt 2021
    • account_circle admin1
    • visibility 64
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober disemarakkan oleh Kelompok 68 KKN RdR 77 UIN Walisongo Semarang lewat Festival Lomba di TPQ NU Miftahul ‘Ulum, Kamis (28/10/2021). Kegiatan tersebut digelar di Desa Cacaban, Kecamatan Singorojo, Kendal sebagai tempat pengabdian para mahasiswa KKN itu. Festival Lomba ini merupakan kegiatan kedua dari serangkaian acara […]

  • Tingkatkan Kebersamaan, Kru LPM Invest Rayakan Tahun Baru

    Tingkatkan Kebersamaan, Kru LPM Invest Rayakan Tahun Baru

    • calendar_month Kam, 31 Des 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 40
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Merayakan tahun baru memang sudah menjadi kebiasaan muda-mudi di negeri ini, dengan bermacam cara mereka menikmati akhir tahun 2015 sekaligus merayakan tahun baru 2016. Begitu juga dengan kru LPM Invest yang merayakan malam tahun barunya di kantor Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang. (31/12/2015). Selain merayakan tahun baru, momen ini juga dijadikan sebagai […]

  • Aksi Demo oleh Mahasiswa UIN Walisongo di depan gerbang Kampus 3

    Seruan Aliansi Mahasiswa Walisongo: Kecelakaan Truk Picu Aksi ini

    • calendar_month Sen, 25 Nov 2024
    • account_circle admin1
    • visibility 64
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Semarang gelar aksi sebagai bentuk menyuarakan dari keresahan warga Ngaliyan khususnya di Jl. Prof. Dr. Hamka pada hari Senin, (25/11/2024) pukul 16.00 WIB. Aksi ini diawali dengan orasi di gerbang depan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, orasi disampaikan oleh perwakilan Aliansi Mahasiswa UIN. Kemudian masa aksi melakukan […]

expand_less