Pelayanan Pas Pelanggan Puas

Nampak beberapa Mahasiswa sedang mengantre membeli sarapan di Warung Nur Fuad. Minggu, (12/03/2017)
Nampak beberapa Mahasiswa sedang mengantre membeli sarapan di Warung Nur Fuad (Pak Kuat). Minggu, (12/03/2017) (Doc. Hasna Aulia)

lpminvest.com– Mahasiswa UIN Walisongo Semarang rela antre berdesakan pagi-pagi di Warung Makan Pak Nur Fuad, Jl. Tanjungsari Rt 7 Rw V, Tambakaji, Ngaliyan. Mereka mengantre demi mendapat sebungkus nasi rames untuk sarapan. Minggu, (12/3/17).

Warung bercat orange yang sudah berdiri sejak 2008 ini menjadi destinasi favorit mahasiswa dalam mencari makan. Pasalnya, selain tempatnya yang strategis yaitu berjarak tiga rumah dari gerbang belakang Kampus III UIN Walisongo, warung makan ini juga selalu buka setiap hari. Dan siap melayani mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Meski terkadang tutup lebih awal jika persediaan telah habis.

“Kami mulai membuka warung sejak sembilan tahun yang lalu. Alasan kami membuka warung ya karena dekat dengan kampus dan pastinya banyak mahasiswa yang butuh warung makan. Kalau dulu belum seramai ini. Sekarang kami buka setiap hari dan mulai beroperasi sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB,” tutur pria setengah baya yang akrab disapa Pak Kuat tersebut.

Banyaknya warung makan yang bermunculan di sekitar kampus membuat Pak Kuat menyiapkan strategi agar warungnya berbeda dengan warung lain. Pak Kuat yang dibantu ibu dan saudaranya dari Kedungpane. Tidak hanya menjual rames dengan segala aneka lauk, tapi juga menjual jus buah dan berbagai minuman lainnya. Meski istrinya juga menjadi pedagang sayur di Pasar Ngaliyan, dia belum merasa puas dengan pencapaiannya. Dia melihat lingkungan mahasiswa ini berpotensial untuknya dalam mendirikan kos-kosan. Alhasil, penghasilannya pun kian meningkat.

“Untuk bersaing dengan warung lain, saya beranikan untuk memperbanyak bumbu, memperbaiki tempat, dan memberikan pelayanan yang terbaik tentunya. Di samping itu saya juga membuka kos putri di lantai dua. Terdiri dari 16 kamar dengan kapasitas dua orang di setiap kamarnya. Jadi ya memang ada peningkatan penghasilan dibandingkan dulu”, jelas Pria berkulit sawo matang tersebut.

Selain makanannya yang enak dan bervariasi, kenyamanan dan kebersihan warung makan yang disediakan menjadi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa. Sehingga wajar jika banyak mahasiswa yang rela berdesakan untuk menikmati makanan di tempat maupun dibungkus.

“Saya suka beli makan di warung Pak Kuat. Walaupun menurut saya masakannya pedas, tapi harganya murah dan tempatnya juga bersih. Jadi higienis dan nyaman aja sih”, ujar Tia mahasiswi semester enam asal Brebes.

Bisnis warung makan jalan, bisnis kos pun jalan. Kosnya tak pernah kosong, selalu ada mahasiswa yang antre untuk menyewa. Karena tempatnya yang strategis dan dekat dengan kampus.

“Saya sekarang semester empat. Sejauh ini saya merasa nyaman menempati kos ini,” ungkap Sindi mahasiswi jurusan Manajemen Dakwah ketika menonton TV, saat ditemui oleh kru lpminvest.com. (Hasna_[i]).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *