Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » SASTRA » CERPEN » Cahaya di Tengah Mendung, Part 1

Cahaya di Tengah Mendung, Part 1

  • account_circle admin1
  • calendar_month Sab, 25 Feb 2023
  • visibility 52
  • comment 0 komentar

Oleh: Alfina Winda
(Redaksi)

Hari yang buruk.

Mobil mogok, hujan lebat dan kehilangan pekerjaan. Semua hal yang aku benci datang secara berturut-turut mengakibatkan tubuh yang lelah luar biasa. Hati, pikiran, dan tubuh. Saking lelahnya, aku hanya bisa terdiam memperhatikan langit dari balik jendela bus tanpa ekspresi. Semuanya terasa begitu datar, bahkan hasrat untuk menangis tak ada.

Selain menggenggam tiket yang baru diberikan ketika naik, aku meremas kuat surat bersampul coklat digenggamanku sampai tak terbentuk. Dadaku terasa begitu nyeri, namun tak ada suara apapun yang terdengar kecuali helaan napas.

“Yang berhenti di halte depan harap bersiap ya, tolong kasih jalan.”

Seruan semangat kondektur bus membuyarkan atensiku dari memperhatikan jendela. Menyadari halte tempat pemberhentianku tak lagi jauh, aku bersiap keluar bus bersama orang-orang. Beruntung meskipun sedang hujan, bus tidak begitu ramai sehingga tak perlu berdesakan untuk mengantri.

Sama seperti dugaan, hujan lebat masih mengguyur ibukota bahkan setelah dua jam berlalu. Jalanan basah total dengan genangan air di mana-mana. Halte pemberhentian dan trotoar terasa begitu sepi tanpa orang-orang. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar berharap menemukan payung atau seseorang yang aku kenal agar bisa dimintai tolong. Sayangnya mereka semua berlagak tidak peduli sekitar.

Sambil menghela napas keras, aku mendongak pada rintik hujan yang sama sekali tak berkurang kecepatannya. Akan lama jika menunggu reda, dan sepertinya menerobos hujan bukanlah ide buruk di tengah kepalaku yang ingin pecah. Lagipula sudah lama aku tak merasakan langsung sensasi hujan-hujanan. Mungkin sudah 15 tahun yang lalu ketika masih SD.

***

(Cahaya di Tengah Mendung)

Kawasan apartemen yang aku tinggali sebenarnya termasuk kawasan apartemen elit ibukota. Memiliki kolam renang untuk umum, taman yang luas, dan fasilitas supermarket. Buatku, lingkungan tersebut sudah menjadi tempat ternyaman walau nyatanya aku hampir tak pernah menghabiskan waktu di luar kecuali bersepeda di jalan setapak sekitar apartemen. Dan karena hujan lebat hari ini, tak ada satu pun yang berkunjung ke sana.

Maaf Jenan, kami nggak bisa mempertahankan kamu lagi. Meskipun kamu karyawan terbaik yang kami miliki, kami butuh karyawan yang konsisten, dan ada yang lebih baik dari kamu.”

Sekelebat suara atasan yang memecatku siang ini kembali menggema di telingaku. Aku tertawa miris sambil melonggarkan dasi dan mengacak rambut sebelum melempar tas kerja menjauh. Sekarang kepalaku menengadah ke arah langit sambil tersenyum. Anggap saja ini seperti terapi, karena rasa sakit dijatuhi hujan tak sebanding dengan rasa nyeri yang aku rasakan sekarang.

Jadilah aku menghabiskan sore dengan berjalan-jalan menikmati hujan di halaman. Hanya berjalan ke sana kemari, duduk di atas rumput, dan menghitung bunga yang tumbuh di sekitar taman sampai tiga orang anak mendekat ke arahku.

“Om, mau ikut main nggak?” tanya salah satu dari mereka yang mengenakan kaus hitam polos. Aku terdiam sejenak mendengar panggilannya barusan. Apakah aku terlihat setua itu hingga dipanggil Om?

Berlagak melupakan, sekarang aku memperhatikan mereka. Sepertinya anak-anak itu juga sudah lama main hujan-hujanan karena pakaian mereka basah total disertai kulit mereka yang sedikit keriput membiru.

“Hm? Main apa?” jawabku sambil memperhatikan satu persatu. Satu anak laki-laki yang memakai kaus bergambar Spiderman, yang satu berkaus hitam polos, dan anak perempuan yang memakai shower cap bergambar kartun beruang kuning. Mereka pasti bertanya-tanya kenapa orang dewasa sepertiku duduk di tengah hujan masih dengan mengenakan setelan formal meskipun tak lagi rapi.

“Kita mau main bola tapi kekurangan orang. Om ikut yuk, nanti satu tim sama aku,” jawab si anak perempuan.

“Hm…boleh.” Aku tersenyum. Lantas bangkit dari duduk dan menyadari selisih tinggi yang sangat jauh. Kalau seperti ini, aku seperti seorang ayah yang menemani anak-anak bermain.

Meskipun merasa sedikit canggung, aku tetap mengikuti langkah ketiga anak kecil itu menuju halaman berumput yang lebih luas. Ada sebuah bola sepak yang tergeletak sembarangan di sana, juga gawang yang dibuat dari ranting pohon yang ditusukkan ke tanah.

Aku terkekeh dalam hati, anak kecil emang suka ngada-ngada

Selanjutnya aku menikmati waktu. Menikmati permintaan mereka sebagai anggota tambahan dan bermain tanpa keseriusan. Canda tawa yang menggelegar seolah meluapkan semua beban dan nyeri yang sempat aku pendam. Emosiku seolah menyatu dengan anak-anak itu. Berlari lincah tanpa takut terpeleset, menyanggupi apa yang mereka inginkan, dan tertawa tanpa beban ketika aku membuat kesalahan. Sebuah kegiatan yang sederhana, namun berhasil membuatku merasa bahagia walau sesaat.

Bersambung…

  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ulama Dunia Ikut Hadir dalam Wisuda UIN Walisongo Semarang

    Ulama Dunia Ikut Hadir dalam Wisuda UIN Walisongo Semarang

    • calendar_month Kam, 9 Feb 2023
    • account_circle admin1
    • visibility 57
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Kamis, (9/2/2023) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan Sidang Senat Terbuka ke-87 yang bertempat di Auditorium 2 kampus 3. Dalam acara Sidang Senat Terbuka, UIN Walisongo Semarang meluluskan sebanyak 1518 wisudawan dan wisudawati. Diantaranya, 24 orang Doktor (S3), 74 orang Magister (S2), 1418 orang Sarjana dan 2 Ahli Madya. Prosesi wisuda dilaksanakan dalam […]

  • Peserta Seminar Motivasi Membludak, Antrian Mengular

    Peserta Seminar Motivasi Membludak, Antrian Mengular

    • calendar_month Kam, 29 Mar 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 47
    • 0Komentar

    lpminvest.com –  Road Show Seminar Motivasi bertajuk “Spirit of Indonesia” mengundang antusiasme mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Seminar hasil kerjasama Kami Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) dan UIN Walisongo menyedot lebih dari seribu peserta. Banyaknya peserta membuat antrian mengular dari pintu masuk ruang acara hingga samping Kantor Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH). Antusiasme peserta […]

  • Puisi Tanpa Tendensi

    Puisi Tanpa Tendensi

    • calendar_month Sel, 13 Jan 2015
    • account_circle admin1
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Oleh : Pena Merah Untukmu puisi Hanya bait tanpa arti Tiada romantisme yang tersaji Imaji melayang-layang tanpa henti   Sekali lagi, untukmu puisi Duduk dengan inspirasi terpatri Kutunjukkan lika-liku duniawi Terimakasih untukmu pemberi inspirasi Sekali lagi, ini hanya bait puisi

  • Keren, UKM JQH Bawa Pulang Predikat Juara Ini dari Rembang

    Keren, UKM JQH Bawa Pulang Predikat Juara Ini dari Rembang

    • calendar_month Ming, 24 Mar 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 62
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jamiyyatul Qurra wal Huffadz (JQH) UIN Walisongo Semarang membawa pulang predikat juara aransemen terbaik pada Festival Hadroh Banjari Se-Nusantara. Perlombaan yang diadakan dalam rangka haflah Khotmil Quran, Maulid Nabi Muhammad, Rojabiyyah, dan Haul (KMRH) Pondok Pesantren An-Nurriyah Lasem, Rembang dan guna memperingati hari lahir Nahdhatul Ulama ke 93 ini […]

  • Lewat Kreasi Paper MOB PBAK, DEMA-U Suarakan Kasus HAM

    Lewat Kreasi Paper MOB PBAK, DEMA-U Suarakan Kasus HAM

    • calendar_month Sen, 19 Agu 2019
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hari pertama yang dilaksanakan di lapangan kampus 3 UIN Walisongo Semarang berlangsung dengan meriah. Kegiatan hari difokuskan pada pembentukan formasi paper MOB oleh para mahasiswa baru (maba) UIN Walisongo Semarang yang berjumlah 4.419 maba. Senin, (18/08/2019). Tahun ini, tim kreatif PBAK menampilkan kreasi paper mob […]

  • Karya Tesis Nisa, Angkat Judul Mengenai Difabel Bisa Berkarya Lewat Batik Ciprat

    Karya Tesis Nisa, Angkat Judul Mengenai Difabel Bisa Berkarya Lewat Batik Ciprat

    • calendar_month Sab, 2 Nov 2024
    • account_circle admin1
    • visibility 45
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Nisa Aulia Ningsih mahasiswi dari Tegal merupakan wisudawati terbaik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) pada program pasca sarjana S2 jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Nisa memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3.84 ketika diumumkan pada sidang Senat Terbuka di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Sabtu, […]

expand_less