lpminvest.com- Sama halnya di Jawa yang identik dengan walisongo, Bali juga memiliki walipitu yang memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam. Tujuh di antaranya yaitu sebagai berikut,
pertama Wali Seseh Mengwi dengan gelar Syeikh Achmad Chamdiun Choirussaleh. Kedua Wali Bukit Bedugul yaitu Habib Ali Bin Umar Bafaqih. Ketiga, Wali Karangrupit dengan gelar Syech Abdul Qodir Muhammad. Keempat, Wali Kembar Karangasem yaitu Habib Ali Bin Zaenal Abidin Al-Idrus dan Syeh Maulana Yusuf Al-Baghdi. Kelima, Wali Kusamba yaitu Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar Al-Khamid. Keenam, Wali Negara yaitu Habib Ali Bin Umar Bafaqih
Ketujuh, Raden Ayu Pemecutan (Siti Khadijah).
Namun kali ini rombongan prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang hanya berkesempatan ziarah ke satu wali yakni Siti Khadijah. Makamnya berlokasi di Jalan Gunung Batukaru, Pemecutan, Kec. Denpasar.
Siti Khadijah dengan nama asli Gusti Ayu Maderai Rai ini adalah putri dari Syahdan Raja Pemecutan Denpasar. Seorang raja terkaya di Bali yang juga terkenal karena cantikan putrinya. Namun, takdir berkata sakit untuk sang putri jelita tersebut. Sakit selama bertahun-tahun sampai sang ayah mengeluarkan sayembara.
“Barang siapa yang bisa menyembuhkan putri saya, jika laki-laki akan saya nikahkan dengannya. Apabila perempuan akan saya jadikan anak angkat,” ucap sang raja menurut salah seorang tour guide Bli Wayan Nur yang menemani rombongan mahasiswa prodi EI tersebut.
Singkat cerita, kabar tersebut terdengar sampai ke Bangkalan Madura. Ada salah seorang pangeran yang mampu menyembuhkan penyakit sang putri, pangeran tersebut yaitu Cakraningrat IV.
Usai keduanya menikah, sang Putri menjadi mualaf dan belajar agama. Kemudian berganti nama menjadi Raden Ayu Siti Khadijah dan sisa usianya sebelum dibunuh, sang putri selalu mensyiarkan Islam di Bali.
Sepanjang ziarah berlangsung, rombongan FEBI ini berdoa dengan khusu’ dan dipimpin oleh Mohammad Nadzir Dosen FEBI. Kamis, (5/3/2020). Ari_[¡]