Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » RESENSI » Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

  • account_circle admin1
  • calendar_month Jum, 17 Jan 2025
  • visibility 79
  • comment 0 komentar

 

Identitas Film

Judul                     : Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis

Kategori Film        : Drama Keluarga

Sutradara              : Reka Wijaya

Produser               : Umay Shahab

Penulis                  : Junisya Aurelita, Rezy Junio, Santy Diliana dan Alim Sudio

Produksi               : Sinemaku Pictures

Pemeran               : Prilly Latuconsina, Dikta Wicaksono, Surya Saputra, Dominique Sanda, Widi Mulia, Gracia JKT48, Antonio Blanco Jr., Kristo Immanuel dan Ummi Quary.

Peresensi              : Umi Nur Mardliyyah


 

Bercerita tentang kehidupan Tari, gadis yang tengah menghadapi kekerasan dalam rumah tangga. Tari harus melihat ibunya terus menerus diperlakukan dengan kasar oleh ayahnya sejak ia masih kecil. Setelah kakaknya pergi dari rumah, Tari berjuang seorang diri untuk menyelamatkan ibunya dari perilaku kasar ayahnya. Situasi ini menciptakan trauma bagi Tari sehingga membuatnya tumbuh menjadi sosok yang sulit mengungkapkan perasaannya sendiri.

Selain di keluarga, Tari juga terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic. Tari sering dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan rekan kerjanya. Tidak tahan dengan tekanan berat dalam hidupnya, Tari bergabung dengan Support Group, sebuah komunitas yang berfokus pada isu Kesehatan mental.

Di tengah lingkungan yang kurang mendukung bagi Tari ini, muncul lah Baskara. Ia adalah rekan kerja barunnya yang memiliki sifat tempramen karena adanya luka masa lalu. Baskara dan Tari kemudian tergabung dalam satu kelompok yang sedang memperjuangkan kenaikan jabatan. Suatu ketika Baskara melihat Tari tengah mencari indekos untuk ditinggali, kemudian ia menawarkan adanya kamar kosong di indekosnya. Tari mengiyakan tawaran tersebut. Kemudian Tari memaksa ibunya untuk diam-diam pergi dari rumah bersamanya.

Setelah beberapa hari mereka meninggalkan rumah, ayah Tari mencari keberadaan mereka hingga berhasil menemukannya di indekos Baskara. Ayah Tari dengan paksa menarik Tari untuk kembali ke rumah. Situasi ini membuat Baskara yang telah tumbuh benih cintanya kepada Tari, menjadi marah dan memukul ayah Tari hingga tersungkur. Ayah Tari semakin marah dan tetap memaksa Tari dan ibunya pulang.

Sesampainya di rumah, Tari dilarang berangkat kerja sendirian lagi. Dia hanya akan berangakat kerja dengan diantar dan dijemput oleh ayahnya. Ketika menjemput Tari, ayahnya melihat Baskara yang tempo hari memukulnya itu, ayah Tari semakin marah, sesampainya di rumah handphone Tari disita dan Tari dilarang bekerja lagi.

Suasana semakin genting, menyadarkan ibu Tari akan kekerasan rumah tangga yang dialaminya hingga membuat Tari semakin terluka. Ibu Tari pun menyadari luka yang dirasakan anak bungsunya sejak kecil, trauma yang selama ini tidak terpikirkan olehnya. Ia pun mengatakan kepada Tari bahwa akan menghadapi ini semua bersama. Mereka kemudian berkemas untuk pergi dari rumah.

Saat hendak keluar, mereka dicegat dan dimarahi oleh ayahnya. Namun kali ini mereka berdua tidak tinggal diam, mereka meluapkan segala yang dirasakan selama ini hingga membuat ayahnya menjadi takut kehilangan mereka. Beruntungnya Tari punya Support Group yang bisa menyelamatkan ia dan ibunya dari cengkraman ayahnya. Ia dan ibunya berhasil keluar dari rumah, dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia. Kakak Tari setelah mendengar kabar baik ini pun pulang ke rumah baru Tari.

Kebahagiaan kembali Tari dapatkan ketika Ia dan Baskara masih mendapatkan kesempatan untuk naik jabatan. Kini hidup Tari dipenuhi dengan lebih banyak kebahagiaan, setelah sebelumnya banyak air mata dan kesedihan. Pada akhirnya ayah Tari pun menyadari akan kesalahannya dan menyesali perbuatannya.

Film ini mengangkat isu Kesehatan mental yang sedang marak dibicarakan. Yang tak kalah penting dalam film menjelaskan bahwa setiap luka punya tempat untuk bercerita, menangis misalnya. Film ini membawa penonton pada pendekatan dalam menyelesaikan masalah. Film ini juga mengajarkan bahwa kesedihan akan berlalu, serta akan datang kebahagiaan setelahnya. Maka dengan menyadari hal itu, film ini juga mengajarkan bahwa jangan terlalu berlarut dalam suatu kesedihan atau permasalahan, tapi fokus serta berusahalah untuk mencari jalan keluarnya.

Film ini menampilkan banyak adegan kekerasan rumah tangga yang cukup sensitif, sehingga kebijakan penonton diperlukan. Selebihnya tidak ada lagi.

 

[Pengurus Invest BPH Periode 24/25]
  • Penulis: admin1

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Plagiarisme Jadi Materi Wajib Bagi Mahasiswa Baru

    • calendar_month Sel, 28 Agu 2018
    • account_circle admin1
    • visibility 31
    • 0Komentar

    lpminvest.com- Materi wajib untuk mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) tentang plagiarisme disampaikan di hari kedua kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Selasa, (28/8/2018). Syaifullah, Ketua Pusat Pengembanagan Bahasa (PPB) UIN Walisongo merasa prihatin dengan mahasiswa yang terbiasa mengerjakan tugas dengan cara instan. “Mahasiswa kebanyakan suka dengan cara instan untuk menyelesaikan tugas […]

  • Dampak Media Sosial Terhadap Persepsi Diri : Antara Kenyataan dan Ekspetasi

    • calendar_month Ming, 22 Des 2024
    • account_circle admin1
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Oleh: Tsalis Mazidatul Khoir Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform seperti Instagram, TikTok, Twitter (X), dan Facebook kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga tempat bagi penggunanya untuk berbagi cerita, pengalaman, dan bahkan lifestyle mereka. Beragam hal yang kerap disebarluaskan melalui media sosial biasanya berupa hal-hal menyenangkan. Sehingga, […]

  • Melek Teknologi, LPM Frekuensi Gelar Seminar Nasional 2022

    • calendar_month Rab, 16 Nov 2022
    • account_circle admin1
    • visibility 32
    • 0Komentar

    lpminvest.com– Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Frekuensi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan Seminar Nasional, pada Rabu (16/11/2022). Yang mana kegiatan ini merupakan rangkaian acara hari kedua dari bagian acara Anniversary FST Ke-7. Acara hari pertama telah diselenggarakannya bedah buku. Acara ini dilaksanakan di Auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo. […]

  • Kenalkan Industri Lokal, BEM UNNES Gelar Dialog Interaktif

    • calendar_month Sab, 6 Mei 2017
    • account_circle admin1
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarng (UNNES-red) gelar dialog interaktif bersama DPD RI di gedung Dekanat lantai III Fakultas Teknik UNNES. Jumat, (5/5/17). Acara yang mengusung tema “Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif” ini tidak hanya dihadiri civitas akademika UNNES, tetapi juga dihadiri oleh civitas akademika universitas lainnya yang ada di Semarang. Ketua […]

  • Kalahkan Peserta Se-Indonesia, Chasan Raih Juara Kaligrafi Nasional

    • calendar_month Sen, 6 Nov 2017
    • account_circle admin1
    • visibility 37
    • 0Komentar

    lpminvest.com – Berbekal alat kaligrafi seadanya, Chasan Bisri berhasil menyabet juara tingkat nasional dalam lomba kaligrafi hiasan mushaf Festival Seni Qurani (FSQ). FSQ merupakan bagian dari semarak miladiyah (hari lahir) UKM Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) Al-Mizan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diselenggarakan pada Rabu, (1/11). Ia menjadi juara nasional setelah berhasil mengalahkan 50 peserta […]

  • Peduli Terhadap Sosial; Lindu Aji Putra Mabes 26 Gelar Bhakti Ramadhan

    • calendar_month Sen, 13 Jun 2016
    • account_circle admin1
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Lpminvest.com – Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan, Lindu Aji Putra Mabes 26 Semarang, menggelar Bhakti Ramadhan di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Semarang. Minggu, (12/06/16). Agenda bersifat sosial ini mengusung tema “Semangat Berbagi Sempurnakan Ibadah di Bulan Suci” berlangsung lancar dan tidak ada kendala sedikitpun. Niko (35) selaku ketua panitia Bhakti Ramadhan tersebut mengungkapkan bahwa […]

expand_less
Exit mobile version