Identitas film
Judul Film : White Chicks
Sutradara : Keenen Ivory Wayans
Penulis Skenario : Keenen Ivory Wayans, Shawn Wayans, Marlon Wayans
Pemain : Shawn Wayans, Marlon Wayans, Busy Philipps, Terry Crews
Genre : Komedi
Durasi : 109 menit
Peresensi : Indri Dwi Astuti
White Chicks mengisahkan dua agen FBI (Federal Bureau of Investigation), Kevin Copeland (Shawn Wayans) dan Marcus Copeland (Marlon Wayans), yang sering melakukan kesalahan dalam tugasnya. Setelah gagal dalam sebuah operasi, mereka diberi kesempatan terakhir untuk membuktikan diri dengan mengawal dua pewaris kaya, Brittany dan Tiffany Wilson, yang menjadi target penculikan.
Namun, ketika rencana berubah dan kedua saudari itu menolak tampil di depan publik, Kevin dan Marcus terpaksa menyamar sebagai mereka. Dengan bantuan teknologi makeup dan prostetik, mereka mengubah diri menjadi “White Chicks” dan harus menyesuaikan diri dengan dunia sosialita yang penuh drama, gosip, dan tantangan. Selama penyamaran, mereka menghadapi berbagai situasi kocak, mulai dari perseteruan sosialita hingga percintaan tak terduga, terutama ketika karakter Marcus menarik perhatian Latrell Spencer (Terry Crews), seorang pria kaya yang jatuh cinta padanya.
Film ini memiliki kelebihan yaitu humornya yang benar-benar bikin ngakak. Tayangan ini dipenuhi dengan adegan kocak dan dialog lucu khas gaya komedi Wayans bersaudara, yang dijamin bikin penonton ketawa lepas dari awal sampai akhir. Selain itu, konsep penyamarannya keren dan kocak. Dua pria kulit hitam yang menyamar jadi wanita sosialita kulit putih ini sukses menciptakan banyak momen lucu dan tak terduga. Chemistry antara Shawn dan Marlon Wayans juga luar biasa. Mereka bener-bener serasi sebagai saudara, terutama saat menyamar jadi perempuan, yang terasa sangat natural membuat makin seru. Dan tentu saja, siapa yang bisa lupa momen ikonik saat Latrell Spencer nyanyiin lagu A Thousand Miles dari Vanessa Carlton dengan penuh perasaan? Adegan ini dijamin bakal terus keingat sama penonton!
Adapun kekurangan dari film ini adalah humor yang kurang cocok untuk banyak orang, lelucon dalam film ini sering mengandalkan stereotip rasial dan gender yang mungkin kerasa kurang nyaman bagi sebagian penonton. Plot alur ceritanya yang terlihat sederhana, sehingga mudah ditebak, dengan banyak elemen khas film komedi tahun 2000-an. Karakter pendukung kurang mendapatkan pengembangan yang memadai. Beberapa tokoh sampingan, seperti Brittany dan Tiffany, terasa kurang menonjol karena kurangnya pengembangan karakter.
[Pengurus Invest Oikos Periode 24/25]