lpminvest.com- Parade budaya lagi-lagi mewarnai acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Walisongo. Parade budaya yang turut memeriahkan acara prosesi penerimaan mahasiswa baru (maba-red) sejak tiga tahun terakhir ini sebagai ajang pengenalan budaya-budaya daerah yang ada di Indonesia dari berbagai daerahnya mahasiswa UIN Walisongo.
Peserta yang tampil pada arak-arakan budaya tersebut merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas di UIN Walisongo yang mewakili organisasi daerah (orda) masing-masing. Acara berlangsung di lapangan utama kampus III UIN Walisongo.
“Parade budaya tetap kita pertahankan karena masih masuk ke tema besar PBAK. Di samping itu juga untuk mewadahi orda berkreasi,” jelas Pryo ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U). Selasa, (20/08/2019).
Dari total 42 orda yang tergabung dalam Forum Silaturahmi antar Orda (Forsida) di UIN Walisongo, hanya 30 orda yang ikut andil dalam kegiatan parade budaya.
Orda tersebut adalah IMPG, IMASI, IMADE, KMDB, KAMARESA, IMAKE, IKAMI,HIMSU, IMPADIS, IMPP, IKANMAS, IMAKEPRI, IMPS, KAMAPALA, IMT, HMJB, IMAKE, KMB, KMBS, KMKS, , SEMACI, IKAWAMA, IMAGIRI, IMJ, KMA, HMJS, IMPARA, IKAJATIM, KMW, KISMARU,
Berbeda dari orda lain yang menampilkan busana adat daerahnya, orda IKAJATIM (Ikatan Mahasiswa Jawa Timur) malah membawa tumpengan yang mereka beri tema seribu tumpeng dari Banyuwangi.
“Tema dari IKAJATIM ini adalah seribu tumpeng dari banyuwangi, yang kemudian akan kami bagikan. Lalu ada juga gunungan-gunungan yang disebut sedekah bumi juga,” ungkap Zahratul Munawaroh selau salah satu anggota IKAJATIM.
Lewat parade budaya, Zahra berharap kepada maba UIN Walisongo agar bisa selalu mencintai bangsa dan kekayaan budaya Indonesia, khusnya budaya daerah masing-masing.
“Cintai terus budaya masing-masing, hidupkan juga orda masing-masing dan jangan lupa pulang. Dari berbagai budaya itulah Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya. Untuk itu juga diharapkan dengan diadakannya parade budaya ini bisa menjadikan mahasiswa khususnya di UIN Walisongo semarang ini bisa lebih cinta akan budaya,” pesan Zahra.
Parade budaya tersebut pun disambut antusias oleh maba. Hal itu tampak dari riuhnya suara maba saat parade tersebut berlangsung.
Saat diwawancarai kru lpminvest.com, Ahmad Nur Fadlullah ketua parade budaya menyebutkan bahwa panitia memberikan amunisi dana kegiatan maksimal sebesar Rp 300.000.
“Masing-masing dana untuk orda tidak disamaratakan. Melainkan tergantung atribut yang digunakan. Namun maksimal amunisi dananya hanya Rp 300.000,” ungkapnya. (Rifky, Hanny_[i])