Manfaat Drama Korea dan Musik K-Pop untuk Psikologis Seseorang

Gambar Drama Korea. Sumber: rottentomatoes.com
Oleh: Af’idatun Nur (Kru Magang 22)

Drama Korea (Drakor) merupakan serial televisi buatan negara Korea Selatan. Drama Korea berisi berbagai macam genre atau ragam di antaranya: romansa, action, horor, komedi, dan masih banyak lagi. Saat ini drama Korea telah menjadi booming hampir di seluruh dunia. Drama Korea terbaik yang rilis di tahun 2022 antara lain; Extraordinary Attorney Woo, All of Us Are Dead, Alchemy of Souls: Light and Shadow (Season 2) serta masih banyak yang lainnya.

Pertama, Extraordinary Attorney Woo drama Korea yang mengisahkan tentang seseorang pengacara pemula yang mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) sebagai pemain utama.  Dibintangi oleh Park Eun Bin sebagai Woo Young Woo, banyak penonton berminat menonton drama ini karena latar belakang ceritanya yang menggambarkan kehidupan nyata. Dikisahkan mengenai dunia kerja serta adanya berbagai prasangka yang dihadapi penyandang disabilitas dalam masyarakat.

Gambar Drama Korea. Sumber: rottentomatoes.com

Kedua, All of Us Are Dead, drama Korea yang menceritakan para siswa SMA Hyosan yang terinfeksi virus kemudian berubah menjadi zombie dan menyerang siswa lainnya. Mereka harus bertahan hidup dan berupaya keluar dari sekolah secepat mungkin agar tidak terinfeksi. Drama Korea ini cukup menegangkan untuk ditonton karena setiap bagiannya terdapat bahaya zombie yang siap menyerang.

Ketiga, Alchemy of Souls: Light and Shadow (Season 2), drama Korea ini diperankan oleh Go Yoon Jung sebagai Naksu dan Lee Jae Wook sebagai Jang UK. Drama season 2 yang disutradarai oleh Park Joon Hwa ini memperoleh rating nasional tertinggi dalam slot waktu di semua saluran. Banyak penonton sangat menyukai drama ini dikarenakan alurnya yang tak tertebak, penuh dugaan, berisi action dan juga terdapat komedi dan romansa.

Di antara berbagai genre drama Korea tentunya kisahnya berbeda-beda. Ada yang berakhir memilukan (sad ending) dan ada yang berakhir bahagia (happy ending). Drama Korea ini mempunyai ciri khas yang berbeda dengan drama lainnya. Setiap pembuatan satu drama Korea bisa menghabiskan banyak dana hingga miliaran dolar. Pemainnya pun harus siap diuji mentalnya dalam setiap bagian masing-masing.

Selain Drakor, ada bagian dari Korean Wave yakni musik pop-nya atau terkenal dengan istilah K-Pop (Korean Pop). K-Pop dapat dikatakan sebagai sub-genre musik yang berasal dari Korea Selatan. Lagu-lagu K-Pop mempunyai banyak genre atau ragam di antaranya hip-hop, jazz, dan rock. K-pop biasanya dibawakan oleh satu grup yang berisi beberapa orang. Namun ada juga yang hanya dibawakan seorang saja (single). Para penyuka K-Pop biasaya memiliki satu idola yang mereka jadikan bias. Beberapa grup K-Pop terpopuler saat ini diantaranya: BTS, BlackPink, EXO, Twice, dan masih banyak lagi.

Pada masa sekarang menonton drama Korea dan jadi K-Popers sudah menjadi makanan sehari-hari. Tidak hanya dari kalangan remaja, drama Korea dan K-Pop juga digemari oleh kalangan dewasa atau usia kerja dan anak-anak. Drama Korea populer di seluruh dunia khususnya Asia. Menonton Drakor atau menjadi salah satu penggemar K-Pop tentunya berdampak baik pada psikologis seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Alimudin, Yuline, dan Luhur Wicaksono dengan judul “Analisis Dampak Menonton Drama Korea Terhadap Peserta Didik Kelas VIII MTs N 2 Pontianak” mengungkapkan bahwa dampak Drakor untuk sarana hiburan 76% dengan kategori sangat tinggi. Artinya, menonton Drakor bagi mereka sebagai sarana hiburan atau penghilang stres setelah mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Tidak sampai di situ, penelitian di atas juga membuktikan efek menonton Drakor dapat meningkatkan pengetahuan bahasa yang mencapai 80 presentasenya serta mengenal budaya Korea mencapai 76%. Artinya, dengan menonton Drakor, peserta didik MTs N 2 Pontianak yang duduk di bangku kelas VIII dapat menambah pengetahuannya mengenai bahasa dan budaya Korea Selatan hanya lewat layar gawai. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Sandy Agum Gumelar, Risa Almaida, dan Adinda Azmi Laksmiwati dengan judul “Dinamika Psikologis Fangirl K-Pop”. Mereka membuktikan bahwa para K-Poppers menganggap idola mereka sebagai moodbooster, support system, dan pembangkit suasana hati ketika mereka merasa sedih.

Drama Korea dan K-Pop memang dapat digunakan sebagai upaya mengurangi stress, menghilangkan kecemasan, mengurangi masalah psikologis, membangun rasa percaya diri, dan dapat digunakan untuk mengisi waktu luang. Chemistry yang terdapat di drama tersebut tidak jarang membuat penonton sampai menangis ataupun tertawa. Mendengarkan musik K-Pop juga sangat ampuh merubah suasana hati.

Menonton drama Korea dan K-Pop dapat juga menambah wawasan penonton mengenai Bahasa Korea. Pada masa ini banyak yang menggemari Bahasa Korea yang mereka pelajari dari drakor maupun mempelajari secara otodidak hanya untuk mengobrol dengan idol K-Pop yang menjadi bias mereka. Adanya kesempatan itu adalah ketika idol tersebut mengadakan acara semacam pertemuan antara fans dan idol. Korea Selatan yang merupakan negara maju dalam bidang kecantikan, tentunya mempunyai aktris, aktor, dan idol yang tampan dan cantik. Oleh sebab itu, tidak sedikit yang merogoh saku yang lumayan besar hanya untuk bertemu dengan bias mereka. Banyak penonton juga belajar mengenai make up dan fashion karena terinsipirasi dari drama korea maupun K-Pop. Af’idatun_[i]

Exit mobile version