Sering Ikut Lomba & Aktif Organisasi Menuntun Nurul Jadi Wisudawan Terbaik FEBI

Wisudawan Terbaik FEBI, Nurul Fajriatus Saadah, Jurusan AKS

Nurul Fajriatus Saadah atau yang sering di panggil Nurul, mahasiswa asal Pati merupakan wisudawan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) jurusan Akuntansi Syariah (AKS) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Nurul memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,94 ketika di umumkan saat sidang senat terbuka di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Rabu (07/02/2024)

Perjalanan Nurul tidaklah mudah ia adalah seorang aktivis yang bisa membagi waktunya dalam perjalanan kuliah nya, Sehingga saat ini mendapatkan gelar sarjana terbaik. Nurul menekankan pentingnya motivasi selama menjalani masa perkuliahan terlebih untuk menghadapi naik turunnya mental.

“Untuk kendala mungkin yang namanya mental itu naik turun, tapi kembali lagi ke motivasi yang ada jadi dapat mengembalikan tujuan kuliah itu apa”, ujarnya.

Masa kuliahnya ia selesaikan selama 7 semester. Selama masa perkuliahan ia seorang aktifis yang mana aktif dibeberapa organisasi sepertihalnya Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) AKS, Tax Center dan juga Forshei. Ia mengungkapkan bahwasannya kuliah bukan hanya tentang akademik, tetapi kita juga aktif dalam organisasi dan mengikuti banyak perlombaan supaya dapat meng-upgrade skill kita selama perkuliahan.

“Salah satu cara untuk mendapatkan IPK tinggi adalah dengan cara mengikuti perlombaan, ketika aktif di berbagai lomba dan kebetulan mendapatkan juara. Maka kamu akan di-notice oleh dosen, yang mana ketika banyak menyetorkan prestasi maka kamu akan lebih akrab dengan dosen. Sehingga bisa saling sharing karena di pendidikan itu bukan hanya nilai tapi tentang skill dan juga kemampuan itu di perlukan,” tambahnya.

Orang tua Nurul menuturkan syukur Alhamdulillah, sebelumnya tidak pernah membayangkan anaknya menjadi wisudawan terbaik FEBI.

“Syukur Alhamdulillah dan tidak pernah kebayang akhirnya bisa menjadi wisudawan terbaik. Kalau saran dari saya cuma hati-hati, jangan lupa berdoa dan berusaha serta jangan lupa sholat lima waktunya di jaga kalau bisa di tambah solat sunnah,” tutur Ibu Nurul.

Orang tua Nurul tidak pernah menuntut anaknya. Baginya tuntutan merupakan sebuah hal yang tidak perlu dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Carilah apa yang di mau, karena sesungguhnya yang tahu akan kemampuan anaknya adalah dirinya sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *