Keresahan CAMABA FEBI Terkait Penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT)

(Suasana PBAK 2022)

lpminvest.com- Terhitung tiga hari setelah penutupan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi Calon Mahasiswa Baru (CAMABA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang dinyatakan lolos. Masih banyak CAMABA yang merasakan keresahan tentang penentuan besaran UKT yang tidak sesuai ekspetasi. Terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Menurut hasil survei yang beberapa hari lalu dilakukan oleh Senat Mahasiswa (SEMA) FEBI, banyak CAMABA yang mengutarakan keresahannya dalam hal ini. Kali ini tim redaksi berhasil mewawancarai beberapa perwakilan mahasiswa baru dari beberapa jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Pertama Inayatul, salah satu CAMABA prodi Akuntansi Syariah dari Jepara merasa keberatan dengan nominal Uang Kuliah Tunggal yang ia dapat.

“Saya dan orang tua saya sangat keberatan, karena penghasilan orang tua saya digunakan untuk membiayai adik saya yang masih sekolah serta ada adik saya yang masih bayi,” ujar Inayatul.

Kemudian ada Zakiyatul, salah satu mahasiswa baru dari prodi Manajemen asal Demak, juga mengungkapkan hal yang sama saat diwawancarai. Banyak hal yang melatar belakangi keresahan, salah satunya yaitu penghasilan orang tua, mimpinya menjadi sarjana hampir terkubur karena itu.

“Penghasilan orang tua saya yang minim dan tidak punya peninggalan apapun merasa berat. Apalagi masih ada adik yang sekolah, belum juga harga sembako yang sekarang tidak murah,” ujar Zakiyatul.

Menanggapi hal ini Rizqon selaku Ketua Senat Mahasiswa FEBI turut prihatin dengan keresahan penetapan UKT Mahasiswa Baru UIN Walisongo Semarang. Ia berharap pada CAMABA untuk lebih kritis menilai kebijakan ini demi perjuangan mimpinya.

“Pihak kampus seakan tidak berpihak dengan mahasiswa, namun hanya mementingkan keberlangsungan kampus,” ucap Rizqon. Kasyif & Abi_[i]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *