lpminvest.com– Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan akademik yang tertuang dalam Surat Keputusan Rektor No. 137 Tahun 2020 Pasal 4 (1). KKL menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan melalui kegiatan KKL, mahasiswa dapat terjun langsung mendapat pengalaman lapangan terkait bidang keilmuannya (jurusan) yang tidak ditemukan di dalam kampus.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo meniadakan kegiatan KKL bagi mahasiswanya dikarenakan beberapa hal. Berdasarkan hasil audiensi Januari lalu yang dilakukan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) dengan birokrat fakultas, Tim Redaksi LPM Invest mengutip bahwa KKL tidak ada mulai angkatan 2020-2022. Kegiatan KKL digantikan dengan sertifikasi ujian kompetensi masing-masing jurusan serta pelaksanaan PKL (Magang) yang berlangsung selama 4 bulan lamanya guna pemindahan alokasi dana.
Banyak mahasiswa yang bersimpangan dengan pernyataan tersebut. Salah satu mahasiswa dari jurusan Akuntansi Syariah mengungkapkan pendapatnya terkait program magang 4 bulan yang sedang dijalaninya.
“Emang, sih, pengalamannya dapat tapi selama empat (4) bulan itu kami nggak melulu ada kerjaan. Kesannya buang-buang waktu. Jadi, kalau alokasinya buat magang kurang setuju menurut saya,” terang N pada Sabtu (25/3/2023) yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Tidak hanya itu, LPM Invest melakukan survei sejak 4 Maret lalu sampai tulisan ini dirilis yang ditujukan kepada mahasiswa FEBI angkatan 2020, 2021, dan 2022. Dalam survei ini sebanyak 185 responden dilibatkan dan 90.3% diantaranya tidak setuju dengan kebijakan ditiadakannya KKL ke pengalokasian dana pada kegiatan PKL dan ujian kompetensi.
Tim Redaksi LPM Invest mengutip salah satu alasan mahasiswa dari formulir survei mengenai ujian kompetensi.
“Prosesnya kemarin juga cuman sehari doang ujiannya. Itu bisa lebih menghemat biaya juga. Jatah biaya untuk 3 hari tapi dipangkas satu hari,” tulis salah satu mahasiswi jurusan Manajemen angkatan 2020.
Disamping pendapat yang kontra, ada juga pendapat mahasiswa yang mendukung atas kebijakan fakultas.
“Menurut saya KKL hanya untuk liburan semata, jadi saya setuju untuk diganti dengan adanya ujian kompetensi atau magang. Itu akan lebih relevan dan lebih baik,” kutipan salah satu mahasiswa yang mengisi survei.
Kebijakan FEBI mengenai peniadaan KKL yang diganti dengan PKL selama 4 bulan serta sertifikasi ujian kompetensi menuai pro-kontra dari para mahasiswa. DEMA-F dan SEMA-F hingga saat ini sedang meminta jadwal kepada Dekan untuk mengadakan audiensi sebagai bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa FEBI. Namun, pihak birokrasi fakultas masih belum memberikan kejelasan mengenai hal tersebut hingga berita ini dirilis.
Presiden DEMA-F, Soya Angga meluruskan terkait kabar burung dibatalkannya agenda audiensi dengan pemangku kebijakan fakultas.
“Audiensi KKL tidak dibatalkan, tetapi dari pihak birokrasi yang mengulur-ulur waktu dengan dalih banyak kegiatan. Maka dari itu, untuk saat ini saya pepet terus untuk sesegera mungkin diadakan audiensi,” ujarnya pada Tim LPM Invest pada Minggu (26/3/2023)._[i]