lpminvest.com- Kamis, (9/2/2023) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan Sidang Senat Terbuka ke-87 yang bertempat di Auditorium 2 kampus 3. Dalam acara Sidang Senat Terbuka, UIN Walisongo Semarang meluluskan sebanyak 1518 wisudawan dan wisudawati. Diantaranya, 24 orang Doktor (S3), 74 orang Magister (S2), 1418 orang Sarjana dan 2 Ahli Madya. Prosesi wisuda dilaksanakan dalam dua sesi, sesi pertama yaitu dari Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), dan Pascasarjana. Kemudian pada sesi kedua yaitu Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
Adapun prosesi Wisuda sesi yang pertama di mulai pada pukul 08.00 diawali dengan pembukaan dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UIN Walisongo yang dibawakan oleh Tim Paduan Suara UIN Walisongo Semarang. Kemudian dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Risma Alfianti dari FUHUM dan dilanjutkan Pembukaan Sidang Senat Terbuka oleh Ketua Senat.
Adapun acara inti yaitu pengalungan samir, penyerahan ijazah dan pemberian ucapan selamat oleh Rektor dan para Dekan Fakultas. Selanjutnya pembacaan ikrar alumni yang dipimpin oleh Rosyda ‘Aqila. Dilanjutkan dengan sambutan wisudawan berprestasi oleh Qurrah Ayuniyyah dari FUHUM. Rektor UIN Walisongo Semarang juga memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada wisudawan.
“Kami sampaikan selamat, setelah memakai toga tantangan berikutnya adalah kalian semua memasuki panggung baru, babak baru saatnya untuk berkhikmat kepada masyarakat, balutan toga dan samir itu adalah sekedar ceremony, tapi setelah ini kalian semua dituntut untuk kembali ke masyarakat,” tutur Imam Taufiq.
setelah sambutan dari Rektor, acara selanjutnya yaitu orasi ilmiah dan ditutup dengan pembacaan doa.
Wisuda kali ini sedikit berbeda dari Wisuda sebelumnya, dimana Wisuda kali ini dihadiri oleh Ulama Dunia dari Suriah dan beberapa Ulama Timur Tengah lainnya. Hal ini disampaikan oleh Nurrahman selaku panitia.
“Tahun ini perbedaanya cukup signifikan, dilakukan dua sesi karena jumlahnya yang banyak, sangat luar biasa sesi satu hari ini dihadiri oleh tokoh Ulama Dunia yaitu Pengurus Besar Ulama Suriah juga beberapa Ulama Timur Tengah juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah,” ucap Nurrahman. Royhan&Siti_[i]