lpminvest.com – Mahasiswa KKN Reguler Kelompok 47 UIN Walisongo Semarang lakukan Psikoedukasi untuk Kelas 6 SD 03 Regunung, Kabupaten Semarang. Kegiatan psikoedukasi bertajuk “Mencegah Perilaku Bullying” yang dilaksanakan pada Senin (24/10/2022). Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan edukasi terkait tindakan preventif bullying bagi anak-anak sekolah dasar.
Psikoedukasi adalah memberikan pengetahuan tentang berbagai aspek penyakit atau gejala, menghilangkan kesalahpahaman, dan ketidaksadaran yang dilakukan di kelas 6 SD 03 Regunung sebagai bentuk pencegahan kepada siswa-siswi terhadap perilaku bullying. Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja, tujuannya untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Dalam psikoedukasi tersebut, Conchieta Masda Azzahra menjelaskan pentingnya menghargai dan menghormati sesama teman. Conchieta mengangkat tema bullying karena melihat kebiasaan siswa-siswi yang selalu beradu baik verbal maupun non verbal. Dalam pemaparannya, Conchieta menjelaskan berbagai macam-macam bentuk bullying.
“Bullying itu ada dua (2) macam, yaitu verbal dan non verbal. Bullying verbal seperti mencaci, sedangkan yang masuk ke dalam kategori bullying non verbal seperti memukul,” jelas Conchieta.
Antusiasme siswa-siswi sangat terlihat, hal ini dapat dinilai dari mereka yang menanggapi dan bertanya. Siswa kelas 6 sangat interaktif dalam mengikuti psikoedukasi ini salah satunya Anam.
“Bagaimana jika ada orang lain yang mengejek kita tapi kita hanya diam dan tidak membalasnya dan berakibat menyakiti diri sendiri?” tanya Anam salah satu siswa kelas 6.
Bullying yang diterima dan berakibat menyakiti diri sendiri sebaiknya dicegah dan dihindari. Kita tidak berhak disakiti oleh siapapun.
“Seharusnya jika kita merasa disakiti jangan menyakiti diri sendiri, diri kita tidak berhak untuk disakiti oleh siapapun,” ujar Choncieta menjawab pertanyaan.
Terakhir, Conchieta menegaskan bahwa untuk menanggulangi masalah yang dikeluhkan oleh siswa-siswi adalah pencegahan perilaku melalui diri sendiri. Diantaranya menanamkan sikap saling menghargai meskipun berbeda pendapat. [i]
Reporter: Naba A’la Lail (Mahasiswa anggota KKN UIN Walisongo Semarang Kelompok 47)